Sudah sejak pertengahan bulan Agustus 2018, bus Trans Jateng dioperasikan di Purwokerto, tapi saya baru berkesempatan mencoba pada bulan Desember ini. Mumpung suami lagi liburan, jadi saya ajak dia untuk menemani.

Info Trans Jateng di Purwokerto
Halte BRT RS. Margono Purwokerto

Mencoba Naik Trans Jateng di Purwokerto 


Dari rumah kami berjalan kaki ke Halte RS. Margono, di sana kami menunggu cukup lama. Karena bus Trans Jateng yang melintas cukup penuh dengan penumpang sampai banyak yang berdiri. Ada 2 bus yang melewati halte tanpa berhenti. Sopir bus mengklakson dan kondekturnya mengatupkan tangan kepada kami sebagai tanda maaf tidak bisa mengangkut karena penuh. 

Trans Jateng Purwokerto
Bus Trans Jateng yang kedua menolak kami, huhuhu

Sekitar 45 menit kami menunggu sambil menahan malu karena beberapa orang yang lewat memandang kami penuh rasa iba. Bahkan ada tukang sampah yang menasehati kami agar naik angkutan kota saja.

"Numpak angkot bae, ngadang trans suee," itu kalimat bapak yang dilontarkan ke kami.

*terjemahan: "Naik angkutan kota saja, menunggu trans lama".

Kami cuma cengar-cengir mendengarnya, nggak tahu sih ni bapak, kami tuu mau ngicipin naik Trans Jateng. Bukannya pengen pergi ke mana, naik apa aja asal sampai sana. Bukan, tapi cuma mau naik bis muter-muter aja.

Akhirnya ada juga satu bus yang berjalan merapat ke halte dan berhenti di depan kami dengan menurunkan 1 penumpang. Sebelum naik, pak kondektur menanyakan kesediaan kami naik tapi berdiri atau mau menunggu bus selanjutnya. Daripada kelamaan nunggu bus yang belakang dan penuh lagi, kami putuskan untuk ikut yang ini saja.

Di dalam bus, kondektur langsung menanyakan tujuan kami dan mengenakan bea 8 ribu untuk kami berdua. Tiket yang diberikan berupa e-ticket. Belum ada mesin scan seperti di dalam bus Trans Jogja, mungkin belum bisa menerima pembayaran dengan kartu langganan.

Rute Trans Jateng Jurusan Purbalingga-Purwokerto

Dari halte RS. Margono bus berjalan melewati Jalan Gerilya, belok ke jalan S. Parman, Jl. Sudirman, Jl. RA. Wiryaatmaja, Jl. Gatot Subroto, Jl. Merdeka, Jl. Sudirman, Jl. S. Parman, Jl. Gerilya, Jl. Suwatio lalu ke Terminal Bulu Pitu.

Adapun Halte yang dilewati setelah Halte RS. Margono ada Halte Andhang Pangrenan, Halte RRI, Halte Pasar Manis, Halte SMA N 1 Purwokerto, Halte Bank Mandiri, Halte Rajawali, Halte Terminal Bulu Pitu.

Bus mulai lengang ketika sudah sampai di Halte dekat Rita Mall karena hampir semua penumpang tujuannya ke Mall. Kelihatannya yang tidak turun cuma kami deh :). Beberapa penumpang naik tapi nggak banyak, masih ada kursi yang kosong.

Himbauan di trans jateng
Poster himbauan bagi para penumpang

Trans Jateng ini dilengkapi dengan AC, alat pemecah kaca jika kondisi darurat, pengharum ruangan(ini penting buat mengusir bau tidak sedap), beberapa poster himbauan untuk memprioritaskan tempat duduk bagi penumpang lansia, wanita hamil dan anak-anak. Oya, di dalam Trans Jateng diatur supaya penumpang pria berada di bagian depan dan wanita berada di belakang. Sebagai wanita saya jadi merasa lebih nyaman, karena terhindar dari peluang terjadinya pelecehan seksual di dalam bus oleh oknum tak bertanggungjawab.

Sekitar pukul 11.50 kami turun di terminal Bulu Pitu Purwokerto yang adalah tujuan akhir dari Trans Jateng. Jalurnya baru ada satu yaitu dari Terminal Bukateja Purbalingga berakhir di Terminal Bulu Pitu Purwokerto. Di sini bus akan beristirahat sambil menunggu antrean keberangkatan lagi. Demikian juga yang dari Purwokerto akan beristirahat di Terminal Bukateja sebelum berangkat kembali. Selama istirahat ini, bus dicek dan dibersihkan.

Terminal Bulupitu
Bus Trans Jateng yang baru beristirahat di terminal Bulu Pitu

Saat kami tiba, ada 4 armada bus yang ada di Terminal saat itu yang menunggu diberangkatkan. Setelah ada satu bus masuk dan menurunkan penumpang, satu bus yang sudah berada di terminal baru akan diberangkatkan, alurnya terus seperti itu. Kami ikut naik, tapi dapat tempat duduk karena penumpang tak sebanyak tadi. Rupanya yang pergi ke Purbalingga cuma sedikit. Di halte-halte BRT juga tidak banyak penumpang yang naik atau turun. Jadi nggak banyak berhenti.

Rute Trans Jateng jurusan Purwokerto-Purbalingga

Dari Bulu Pitu melewati Jl. Sultan Agung lalu tembus ke depan Depo Pelita, Jl. Jend. Sudirman lalu belok kiri di perempatan Klenteng Sokaraja ke arah Purbalingga. Di beberapa titik juga diberikan halte seperti depan SMP 1, depan Klenteng dan Bulog.

Kira-kira dalam 15 menit, bus Trans Jateng sudah sampai di Terminal Purbalingga. Penumpang pun mulai banyak yang turun di sini kecuali saya dan suami yang terus melanjutkan ke Terminal akhir Bukatteja.

Naik trans jateng
Trans Jateng menuju ke Purbalingga sepi penumpang

15 menit kemudian bus sudah masuk ke terminal Bukatteja. Di sana sudah bejibun orang yang mau pergi ke Purwokerto naik Trans. Sampai di sini saya lemas, deg-degan nggak bisa pulang lagi, he he. Kalo terpaksa nggak kebagian bus, naik Grab atau Gojek aja tapi tentu saja duitnya berlipat-lipat lebih mahal. Alternatif terakhir naik bus biasa yang jauh dari kata "nyaman" wkwkwk.

Kami memutuskan untuk jalan-jalan sambil cari makan siang untuk mengumpulkan tenaga biar kuat berdesakan di Trans.

Terminal bukateja
Suasana di terminal Bukatteja

Kota Bukatteja cukup sepi siang itu tapi keadaan terminal cukup ramai. Banyak orang yang datang ke terminal dengan berjalan kaki, ada juga yang naik sepeda motor tapi dititipkan terus naik trans, wkwkwk. Pada demam bis tayo eh, bis trans nih. Ya lebih irit uang dan tenaga plus aman juga daripada naik motor ke Purwokerto.

Selesai makan siang, saya ikut antre di halte. Wow, banyak banget yang antre mau naik. Saking banyaknya dua kali pemberangkatan bus saja nggak cukup, bwahaha.

Bus Trans Jateng
Trans Jateng yang berada di Terminal Bukatteja 

Pemberangkatan bus dari terminal Bukateja ini nggak dipenuhin mengingat masih ada penumpang yang di jalan juga menunggu naik. Kasihan kan kalo mereka dilewatin terus, kayak jomblo menanti jodoh nggak datang-datang *oops inget masa lalu.

Kami menunggu sampai dua bus berangkat, haiya biar antre di atas halte kami nggak keangkut *ilmu pendorongannya kurang sip, kalah sama yang dipinggir he, he. Baru deh, di keberangkatan bus yang ketiga, kami bisa diangkut. Itu pun karena kami berada di depan sendiri, awalnya kami dapat tempat duduk namun ada penumpang yang lebih membutuhkan akhirnya kami berdiri. Tahukah kamu ternyata berdiri bergelanyutan di dalam bis itu susah. Walau ada pegangannya tetep aja, berayun-ayun kayak mau jatuh, hihihi. Biar pegel di tangan dan kaki, naik bis berdiri seru juga lho!

Setelah melalui perjalanan sekitar 20 menit kami sampai juga di Halte kami pertama naik. Yee, berhasil, akhirnya saya pulaaanggg.

Oya untuk rute dari Bukateja, Terminal-Jl. Raya Purbalingga Banjarnegara, Jl. Raya Bojong, Jl. Letjen S. Parman, Jl. Letkol Isdiman, Jl. Komisaris Noto Sumarsono, Jl. Jompo Kulon, Jl. Klahang, Jl. Letjend Suprapto, Jl. Jend. Sudirman Sokaraja, Jl. Suparjo Rustam lalu ke Halte RS. Margono.

Ada beberapa Halte yang saya ingat letaknya di tempat yang strategis yaitu Terminal Bukateja, Halte Jompo, Terminal Purbalingga, Halte MAN, Halte Bulog Klahang, Halte Klenteng, Halte SMP N 1 Sokaraja, Halte Orthopedi.

Kesan Pribadi 

Naik Trans Jateng ini asyik sih, cuma jalurnya baru ada satu dari Terminal Bulu Pitu ke Terminal Bukateja, haltenya untuk wilayah Purwokerto masih sedikit. Saya rasa Trans Jateng ini cocoknya untuk warga Purbalingga yang mau berpergian ke Purwokerto. Ongkosnya pun murah 4000 untuk umum, 2000 untuk pelajar/mahasiswa dan veteran. Khusus hari libur, berlaku harga umum dan veteran saja.

Kalau untuk orang Purwokerto cukup sulit jika mau pulang pergi naik Trans, karena kebanyakan haltenya baru ada di satu sisi jalan aja. Misal dari Halte RS. Margono baru ada di sisi jalan yang dari arah Sokaraja, sementara jika saya ingin pulang dari arah Purwokerto harus transit 2 kali. Di terminal Purwokerto dan di SMP 1 Sokaraja turun,  menyebrang jalan, baru naik Trans yang jurusan Purwokerto. Ribet kan? Belum lagi haltenya masih berbentuk portabel. Jadi tiap turun kalo mau naik, ya bayar lagi. Nggak seperti Trans Jogja yang turun naik selama tidak keluar halte dan di situ ada petugasnya nggak usah bayar lagi.

Harapan saya semoga transportasi seperti Trans Jateng ini akan bertambah jalur dari Cilacap, Kroya ke Purwokerto supaya kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang aman, nyaman, murah dan bisa mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan di jalan dapat terpenuhi. 

26 Komentar

  1. Wah seru ya jadi mudah kalo kemana-mana harganya juga terjangkau.

    BalasHapus
  2. Wahhh Trans Jogja, Trans Jakarta, Batik Trans Solo pernah tapi kalau trans jateng ini belum pernah nih, layak banget buat nyoba naik ahhh

    BalasHapus
  3. Wah ini ya transjateng nya. Seru sepertinya pada suka ya. Kalau ke Jateng mau juga ah cobain

    BalasHapus
  4. Mungkin karena masih baru ya mbak jadi harus tunggu lama biar bisa naik ke dalamnya. Lha kalau di Jogja karena sudah lama beroperasi jadi sistemnya sudah bagus. Ditunggu deh cerita selanjutnya mengenai bus transjateng ini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trans Jateng baru ada jurusan Purwokerto-Purbalingga. Besok-besok kalo respon masyarakat positif pasti nambah lagi jalurnya.

      Hapus
  5. Asik nih.. bisa muter2 karisidenan banyumas berarti ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru sebagian aja, Mbak rutenya masih belum rata, hihihi.

      Hapus
  6. Wah, asyik ya. Bisa jalan-jalan keliling Jateng :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ke depan mungkin akan ditambah jalurnya. Biar bisa muter ke kota-kota yabg ada di Jateng :)

      Hapus
  7. Waaaa kerennnn! Uda ada trans juga di purwokerto

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, transportasi makin lengkap di Purwokerto.

      Hapus
  8. Yeeaayy ada trans Jateng, semoga memudahkan wisatawan yg datang ke Purwokerto ya mba.

    BalasHapus
  9. Wah perjalannya asik banget ya mbak. Dah gitu gak mahal lagi. Kapan2 cobain ah 😃

    BalasHapus
  10. Uwiiiih Alhamdulillah transportasi umum di sana bertambah ��

    BalasHapus
  11. Ih desain busnya unik.. Naik bus buat jelajah kota seru kali ya...

    BalasHapus
  12. Wow.. bisnya warnanya merah, cakeppp!

    BalasHapus
  13. Saya baru kemarin ke Purwokerto, Mbak. Dan saya tidak ngeh ada bus trans Purwokerto. Makanya saya tidak pernah coba. Mungkin karena saya ke Purwokerto selalu naik motor hehehe. Tapi kalau Bus Trans Yogya, Solo, dan Semarang pernah coba hehehe.
    Hanya kemarin memang, pas ke Rajawali Cinema, saya sempat lihat ada halte bus Rajawali. Seandainya ada juga jalur Kebumen Purwokerto ke Purbalingga juga, enak tuh kalau saya mau ke dua kota itu hehehe.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.