alasannya menulis
desain by: Canva

Alasan Menulis Sebelum Mengenal Blog

Wah, sudah masuk bulan September aja! Itu artinya aku harus makin semangat dan terus belajar memperbaiki blog. Kali ini aku akan membeberkan fakta-fakta yang belum terungkap terutama tentang alasan menulis. Banyak sih sebenarnya alasan menulis yang biasanya dikatakan orang seperti ingin terkenal, ingin punya karier, ingin bisa meninggalkan warisan di dunia jika sudah tidak ada lagi, dll. 

Sebelum aku membuka rahasia (cieee!), alasan menulis di blog catatanyustrini.com aku mau cerita tentang kenapa aku jadi suka nulis. Intermezo, pura-puranya, hahaha.

Suka menulis tanpa diawali suka membaca terlebih dahulu mungkin mustahil dilakukan. Ya. Semenjak kecil aku memang suka banget membaca. Novel anak pertamaku adalah Serial Pasukan Mau Tahu karya Enid Blyton. Selanjutnya yang jadi konsumsi bacaanku adalah majalah Bobo, Donal Bebek, Gadis, Aneka, Anita, Femina.

Beranjak dewasa aku mulai baca karya-karya Clara Ng, Pipiet Senja, Tere Liye, dll. Jangan dikira aku royal membeli buku, enggak! Semua buku yang kubaca adalah hasil meminjam di perpustakaan.

Aku juga berburu cerpen hari minggu milik Kompas dengan membeli koran bekas. Semua halaman yang berisi cerpen disimpan dan dijadikan buntelan.

Lama-kelamaan aku penasaran mau mencoba menulis juga seperti mereka yang karya-karyanya selalu kubaca. Karya pertamaku yang pernah dimuat adalah cerpen remaja yang kukirimkan ke Majalah MOP. Itu pun baru setahun kemudian dimuatnya. Honornya sangat kecil tapi aku udah seneng banget waktu itu, ha, ha.

Sejak saat itu aku mulai rajin menulis cerpen dan mengirimkannya ke majalah Gadis, Kawanku (sekarang sudah tidak terbit), Kompas, Bobo. Namun lebih banyakan ditolak daripada dimuatnya. Iyalah, aku sadar kalo tulisanku masih acak-acakan dan bahasanya kurang luwes, sama kayak orangnya, he, he.

Kata Mba Monica Anggen sewaktu memberikan materi "Mahir Menulis dan Editing Blogpost," menulis itu harus dengan hati. Biar pun lagi review produk, kalo nulisnya sepenuh hati maka pesan dan kesan akan sampai ke pembaca.

Hmm, betul banget sih! Kebanyakan dari cerpen yang kutulis memang motivasinya UUD alias Ujung-ujungnya Duit. Makanya nggak bertahan lama. Aku udah lelah duluan buat mencapai impian jadi seorang cerpenis. Sepertinya saya harus memperbaiki alasan menulisnya nggak cuma demi uang. 

Satu hal pesan yang aku tangkap dari kelas Growth pertama, adalah semangatnya Mba Monica Anggen yang ngasih materi sambil meeting sama klien. Nggak cuma sampai di situ aja, Mba Monica juga menjawab pertanyaan dari para peserta sambil pulang. Kebayang nggak tuh, ngetik sambil duduk di motor? Untungnya sih, dia mbonceng kalo nyetir, coba?

Dari sini aku sudah menangkap bahwa Mba Monica Anggen ini kerjanya nggak setengah-setengah. Buktinya buku-buku yang pernah ditulis, semuanya best seller. Dia juga rajin menulis di blog monicaanggen.com.

Alasan Menulis di Blog 

Kalo ditanya kenapa atau alasan kamu menulis di blog? Apa ada hasilnya? Terus apa kerjaan kamu  sebenarnya? Kok, mainan komputer terus?

Biasanya aku cuma menjawab, aku kerja secara online. Bikin artikel trus aku kirimkan, kalo ketrima dapat duit. Sesederhana itu aja sih, aku kasih alasan menulisnya.

Jarang banget bilang, "blogger". Karena mereka masih akan terus nanya, blogger itu apa? Apa sih, blog? Bingung. Memang profesi blogger nggak sepopuler profesi yang lain ya? Eh, blogger itu profesi bukan sih?! He, he.

Bersyukur sekarang aku malah menemukan komunitas blogger di kota Gudeg dan malah dapat teman-teman baru yang sama suka nulis di blog. Beberapa di antara mereka sudah memiliki penghasilan dari blog, bahkan menjadikannya sebagai sumber penghasilan.

Aku yakin nggak ada yang kebetulan di dunia ini. Nggak tiba-tiba aku suka menulis di blog gitu aja. Baru di tahun 2016, aku kenalan sama blog, serius menulis 2017 dan di pertengahan 2019 baru beli domain catatanyustrini.com. 

Lalu kenapa aku nulis di blog? Alasannya aku jabarkan satu per satu ya guys!

1. Alasan Menulis di Blog Biar Irit Kertas

Terserah mau diterima atau enggak alasanku ini. Dari kecil aku biasa menulis buku diary, surat, coret-coret dan kebiasaan itu bikin tumpukan buku makin menggunung. 

Kertas juga makin mahal dan bila disimpan kelamaan bisa dimakan rayap. Kadang ada yang hilang entah kemana. 

Kalo nulis dì blog kan tinggal klik kalo mau ngedraft. Dan bisa menbuka postingan lama selama masih tersimpan dan blognya nggak error, he, he.

2. Buat Menyimpan Naskah Cerpen

Dulu alasan menulis di blog, pertamanya aku mau mendokumentasikan cerpen-cerpenku yang pernah dimuat di majalah. Walau masih hitungan biji, harus tetap disimpan biar nggak kemakan rayap. 

Disimpan secara digital juga nggak makan tempat. Bayangin rumah makin sempit ditambah tumpukan majalah dan kertas hasil coretanku. Lama-lama kertas juga baunya makin nggak enak kalo kelamaan disimpan. 

Entah dulu, sempat heran juga kenapa aku betah-betahnya membongkar tumpukan majalah lama milik mama. Bahkan membaca majalah yang tahun terbitnya sama dengan tahun kelahiranku. 

3. Belajar Menulis

Memiliki blog seolah punya media online sendiri yang mengharuskan diri untuk menerbitkan artikel. Sebisa mungkin selalu rutin update agar blognya bisa makin sering muncul ke permukaan. 

Makin sering menulis, makin bagus tulisannya. Aku sendiri baru menerapkan belajar menulis setiap hari. Belum konsisten sih, tapi dampaknya terasa kalo nggak nulis sehari aja, rasanya ada yang kurang. 

4. Alasan Menulis untuk Mengikuti Giveaway

Selain mengarsipkan cerpen, aku membuat tulisan di blog biar bisa ikutan giveaway dan lomba blog yang syaratnya harus punya blog. 

Coba deh tengok awal-awal postingan catatanyustrini.com, isinya kalo nggak artikel lomba pasti giveaway. 

Meski jarang menang di lomba blog, aku dapat hadiah buku dan pernak-pernik dari giveaway. 

5. Membuat Catatan

Sesuai nama domain catatanyustrini.com dengan tagline-nya 'Belajar untuk Masa Depan yang Lebih Cerah', blog ini berisi catatan tentang apa aja, kecuali utang, he, he. 

Aku percaya kalo manusia itu harus memanfaatkan waktu untuk belajar selama masih hidup di dunia. Kalo berhenti belajar maka akan ketinggalan jaman. 

Dan belajar nggak cukup cuma sekali, selesai langsung bisa. Buktinya jadi penulis aja butuh proses panjang. Untuk belajar diperlukan membaca dan praktek, karena itu aku harus membuat catatan yang bisa dibagikan ke semua orang. 

Biar bermanfaat nggak cuma aku, namun orang-orang yang pernah mengunjungi blog ini. 

6. Mengabadikan Moment

Aku pernah menuliskan event Natalan bareng kelompok sel di blog. Ada rasa haru tersendiri ketika membuka postingan tersebut. Terutama pada anggota yang telah meninggal.

Ternyata itu adalah Natal terakhirnya bersama kami dan aku bahagia saat memberikan link itu ke anggota yang lain.

Ada juga kenangan membahagiakan saat aku jalan-jalan ke tempat-tempat wisata.

7. Alasan Menulis Demi Uang

Apa???

Iya, betul! Alasan aku menulis di blog adalah demi uang. Nggak mau munafik deh, buat apa berburu job nulis di blog kalo nggak karena uang?

Motivasi terbesarku menulis artikel bahkan untuk materi yang di luar lingkupku pun kuembat. Apalagi kalo bukan masalah materi?

Jujur aja, dengan uang kita bisa membeli kuota. Dengan kuota kita bisa menulis di blog. Pada akhirnya kembali ke menulis juga kan?

Baca Juga: Gado-gado Femina "Pembeli Bukanlah Raja"

Bonus dan Kejutan Spesial


Menulis blog
Bersama blogger dan panitia event 

Aktif menulis di blog menghadirkan banyak kejutan menyenangkan di dalam hidupku, salah satunya bisa berkenalan dengan teman-teman baru sesama blogger.

Aku mulai kenalan dengan yang namanya blogwalking, mendapat inspirasi kehidupan dari para blogger ketika membaca tulisan mereka. Mulai percaya diri bahwa aku nggak sendirian saat menghadapi masalah hidup yang penuh lika-liku terutama menulis.

Lewat berbagai komunitas yang kuikuti,  perlahan-lahan mulai kenal monetisasi blog selain dari lomba blog dan giveaway. Akupun mulai belajar banyak tentang seluk beluk menulis dan teknik ngeblog.

Istilah teknik SEO, Meta Tag, Html jadi mulai akrab dengan diriku. Nyemplung di dunia blog nggak sekedar bisa nulis tapi dipaksa agar melek teknologi.

Kejutan lainnya yang benar-benar membuatku terkejut adalah bisa mengikuti kelas growth dari para suhu di dunia perbloggeran. Aku yakin kalo nggak karena ngeblog nggak mungkin bisa ikut di sini, he, he.

Salah satu pematerinya Monica Anggen, seorang penulis buku best seller yang sudah merasakan asam garam dunia menulis.

Mba Monica membocorkan banyak tips menulis yang berisi banget dan berbagi pengalaman suka dukanya sebagai penulis, tips gimana nulis dengan tema sama, hingga berbagi menulis blog biar lebih spesifik.

Dia juga mengingatkan agar selalu nulis ulang materi press rilis yang dibagiin setiap ngikutin event blogger. Nggak nyesel deh, nyimak materinya dari awal sampai akhir.

Nah, sekian ceritaku tentang alasan mengapa menulis di blog. Semoga bermanfaat.


41 Komentar

  1. Pas mbak Yus ngomong soal majalah MOP, sumpah deh itu majalah jaman dulu yang sering banget kubaca. Aku biasanya dapat pas daftar ke sekolah hehe
    Luar biasa mba perjalanan njengan hingga sampai sekarang ini. Dari suka baca cerpen di Kompas sampai bisa buat blog sendiri hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, majalah MOP itu bacaan jaman masih sekolah. Cuma ada di jateng, hihihi. Dulu tiap murid wajib langganan.

      Hapus
  2. Apa? Uang? Ha ha ha. Aku banget 😆 gak bisa memungkiri, aku butuh uang. Dan ternyata blog bisa menghasilkan. Kenapa enggak cari job juga. Yang pasti harus profesional dan pastinya bermanfaat meski postingan mengandung iklan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul harus profesional dan nggak nunda nulis. Harus semangat juga mengingat gak langsung besoknya dapat uang.

      Hapus
  3. Iya, mbak...
    memang sih kalau dapet rejeki berupa uang mah menjadi sebuah kesyukuran. tapi kalau gak ada ya udah lah ya... kita tetep nulis aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Setuju yang penting nulisnya. Seberapapun hasilnya disyukurin aja.

      Hapus
  4. Ahhh.. emang keren sihhh kamuuu... Aku senang berkenalan denganmu waktu itu, berlanjut hingga hari ini dan insyaallah seterusnya. Dari kecil aku juga suka membaca (buku, majalah, koran, dll). Berlanjut suka mengarang (jaman SD-SMP). Alhamdulillah kesukaanku membaca dan menulis sekarang terakomodasi lewat blog. Setidaknya aku pun bisa mengimbangi kalian generasi milenial hehehe... Sukses selalu buat kamu, Yustrini.. God bless you :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aihhh, kerennan mba Wiwin lah...he,he..saya juga senang bisa berkenalan dengan mba Wiwin bisa sampai sekarang berkomunikasi. Lama ga ketemu ya mba, banyakan di medsos, hihihi.

      Membaca memang kunci biar upgrade terus ya mba. Pantes mba Wiwin selalu bikin inovasi pasti karena rajin baca. Semangat Mba Wiwin juga jadi inspirasi saya. Aminn sukses selalu buat Mba Wiwib juga.

      Hapus
  5. Kalau saya awal menulis itu karena curhat. Saat itu saya lebih sering menuliskan masalah yang saya alami disebuah buku dari pada harus bercerita dengan orang lain. Dari kebiasaan itulah akhirnya saya mulai menyukai dunia tulis menulis

    BalasHapus
  6. Ahahaha, setuju nih part demi uang emang nggak munafik sih ya kak. Kalau dapat uang pasti senang, dan butuh paket internet juga. Kalau enggak ada paket internet mana bisa ngeblog lagi. Kecuali numpang wifi, hahaha.

    BalasHapus
  7. Manusiawi kok, kalau UUD itu mbak, hehehe. Saya pun juga ada keinginan bisa dapat penghasilan dari menulis. Sedikit juga bisa membantu dapur terus mengepul, hehehe

    BalasHapus
  8. Hallo, Mbak. Aku dulu awal suka baca juga majalah Bobo hihii. Senangnya bisa dapet beragam manfaat dari blog ya. Sampai cerpennya dimuat di media cetak juga. Mulai nulis cerpen sejak usia berapa tuh?

    BalasHapus
  9. Wah, keren Mbak..dirimu cerpenis ternyata ya, aku mau baca ah, file cerpennya nanti. Memang blog bisa jadi seribu alasan di baliknya. Tapi apapun itu konsisten dengan keputusan kita itu yang utama. Totalitas termasuk terus meningkatkan kualitas lewat berbagai kelas, berguru pada suhu yang mumpuni...mesti terus dilakukan agar enggak ketinggalan.
    Selamat belajar ke Mbak Monica Anggen ya...duh, bikin iri saya saja kelasnya :)

    BalasHapus
  10. Ngeblog itu bikin HEPI. Aku pun suka ngeblog karena ngeblog itu seru bisa dapat teman baru dan dapat banyak rejeki dari ngeblog.

    BalasHapus
  11. wah aku apa aja ya alasan menulis, baca tulisan mba Yus aku jadi mikir juga alasan aku nulis di blog apa ya, so far sama aja sih dengan yang disebutin sama mba Yus, satu lagi mungkin kalau aku biar terlatih menulis, UUD alias ujung-ujungnya duit juga iya hahah kenapa enggak kalau hobby ternyata menghasilkan uang ya kan mba. btw mungkin dasar utamanya lebih ke sharing sih soal pengalaman perjalan kita, happy aja kalau ada yang nanya ke dm, mba mau itenary ke sini dong, mau itenary ke sana dong, senang tuh kalau ada yang dm begitu.

    BalasHapus
  12. Apa? Mbak ngeblog demi uang? Aku juga haha
    Makin kesini tau klo ngeblog bisa dapat uang jd makin kuat alasanku tetap ngeblog. Bener banget kalau kembalinya untuk ngeblog jg, fee nya untuk beli kuota :D

    BalasHapus
  13. emang manfaat dari blogwalking itu kerasa banget untukku mbak. Selain kita jadi tahu bagaimana menulis yang enak dibaca dan menambah link pertemanan.

    BalasHapus
  14. Wih mantep lah Mbak,
    Kalau alasan pertama q nulis di blog karena gaya-gayaan dulu masih make blogspot belum sewa domain.

    Tulisan waktu pertama biasa, masalah Cinta, curhat, sedikit alay nggak jelas, klo sekarang suruh baca pasti malu sendiri hehe.

    Tapi karena melanggar peraturan blogger akhirnya di hapus google.

    Dan buat blog lagi di tahun 2018.

    BalasHapus
  15. Nah, zaman SD-SMP juga aku baca Mop, kak. Jangan-jangan aku pernah baca cerpennya kak Yustrini ya waktu itu. Tetap semangat terus ngeblog-nya ya, kak. Sukses selalu.

    BalasHapus
  16. Wah ketemu cerpenis nih, Mbak Yustrini ya. Setuju mbak kl ngeblog itu bs buat nyimpen naskah cerpen ya, plus irit kertas pula. Btw super sekali ya sharingnya Mbak Monica.

    BalasHapus
  17. Sama seperti saya, awalnya alasan menulis blog hanya sekedar curhatan seperti diary online.

    Sebelum akhirnya menulis banyak hal seperti sekarang ini.

    BalasHapus
  18. Wihhhhhh ada aku di foto, iya bener banget mbak, kalau aku nulis buat mengasah ketajaman tulisanku, benerin kosa kata, karena dari nulis mau ga mau kita mesti belajar EYD juga yhe kannnn, tapi yang paling penting menulis itu healing, menenangkan dan menyembuhkan

    BalasHapus
  19. Wow, sebuah tulisan yang panjaaang. O, ya. Klo soal majalah MOP aku kalah darimu, deh. Aku cuma pernah baca, tapi gak pernah jadi penulis di situ. Hehehe .... Terbyata bagaimanaoun MOP jadi kesayangan pelajar Jateng, ya?

    Soal alasan ngeblog, yeah, cari duit dan ngeksis juga aih bagiku hahahaha...

    BalasHapus
  20. Kemarin ada teman saya tanya juga Mbak. "Blog itu apa?" Bener, masih banyak yang belum tahu.

    BalasHapus
  21. aku ngakak pas bagian blog ini berisi catatan apa saja kecuali utang. Hahahahaha. Sepakat soal banyak orang yang belum ngerti tentang profesi blogger. Mo ngasi tauin kerjaan juga bingung. akhirnya akus sering nggak ngaku. bilang ibu rumah tangga doang gt.

    BalasHapus
  22. Irit kertas qiqiqiqiqi iya juga ding. Secara nulisnya di blog yaa mbak. Btw, rajin baca bobo juga, ya? Sama dong kita. Suka Bona, Rongrong, dan Nirmala hihi

    BalasHapus
  23. Sejak aku nulis, aku jadi banyak dapat ilmu baru, dapat teman baru selain itu teman-teman banyak yang nanya cara membuat blog

    BalasHapus
  24. Hihi, sama mb, aku juga takjub pas dibilang Mbak Monic jawabnya sambil berkendara. Padahal aku tu pusing banget kalau berkendara sambil ngetik gitu..

    BalasHapus
  25. hai mbak Yus, salam kenal.

    aku juga baca alasan menulis teman-teman yang lain nih, yang ikut kelas Mbak Monic.

    seru-seru deh, beruntung bisa terpilih ikut menyerap ilmu dari senior, kereenn!

    semangat menginspirasi mbak :D

    (tolong follbacknya ya mbak, makasih, hihi..)

    BalasHapus
  26. Tim irit kertas merapat, grak hehe
    Sama mbak. aku juga menganggap menulis di blog adlaah pengiritan kertas. Bayangin deh banyaknya kertas yang kita gunakan kalau sering nulis

    BalasHapus
  27. Ubah dari blog emang manis ya mba. Aku aja mutusin pake domain karena dapet uang dari blog, eh ketagihan, hhee.

    BalasHapus
  28. sejak tau banyak lomba blog aku jadi semangat menulis mbak hehehe

    BalasHapus
  29. Mbaaa.... misi aq jdi mengingat masa gadisku setelah membaca ini :
    Bobo, Donal Bebek, Gadis, Aneka ... ini aq langganan semuaa mbaa.. sampoe gudang rumah papa dl penuhhhh hihi

    BalasHapus
  30. Saya juga capek menjelaskan profesi blogger mbak. Lebih baik bilang kirim naskah untuk diterbitkan secara online

    BalasHapus
  31. bisa nulis karya fiksi itu keren banget loh mbak

    BalasHapus
  32. Mbak, aku dulu suka kirim cerpen ke media gag lolos2 sampe akhirnya udah males kirim terus bikin blog biar bisa nulis semauku dan cepet publish. Tapi lama2 ya pengen cuan juga seh... Hehehe

    BalasHapus
  33. Bener banget soal ngirit kertas. Saking ngiritnya sampai lupa cara menulis pakai pulpen wkwk.

    BalasHapus
  34. Blog buatku itu tempat di mana aku bisa nyalurin hobi menulis dari SD, dan sebagai sarana untuk sharing ttg pengalaman travelingku ke teman2 :). Sampe skr blm kepikir untuk dijadikan tempat cari uang, karena waktuku yang terbatas juga utk itu mba :).

    Dan aku pelupa bangettt. Makanya dulu awal2 mau bikin blog Krn kepikiran ini semua pengalaman travelingku kalo ga dicatet pasti bakal lupa. Seandainya mau balik ke destinasi itu lagi, pasti susah hrs cari info ksana sini dulu. Ya udh , bikinlah blog dgn Niche traveling untuk pengingat ku dan sharing Ama temen2 :D. Rasanya udh ga bisa kalo hrs stop menulis. Ini udh semacam doping juga buatku biar mood ttp terjaga :).

    BalasHapus
  35. Aku yang suka down jika perihal menulis disangkutpautkan dengan uang. Karena kecewa tidak ada keberuntungan maka memilih bekerja biasa. Hiks ..

    BalasHapus
  36. Menulis membuat saya 'plong'. Apalagi nulis terkait pengalaman pribadi, syukur-syukur dibaca yang lain bermanfaat atau pernah mengalami kejadian yang hampir sama.

    BalasHapus
  37. sama mba Yus, saya juga lagi menerapkan 1 hari 1 artikel, misal lagi rebahan udah jam 8 malem tiba tiba ada yang kurang, eh ternyata belum bikin artikel hehe

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.