Kuis berhadiah

Giveaway merupakan hal yang biasa dilakukan  oleh para selebgram, youtuber, influencer atau brand. Tujuannya bisa untuk menaikkan enggagement di media sosial dan menambah followers. Dengan makin aktifnya sebuah akun, maka makin besar peluang kesuksesan akun tersebut untuk mempromosikan bisnis/produk.

Oleh karena itu, biasanya pemilik usaha mencari influencer yang memiliki banyak followers dengan persentase enggagement yang tinggi. 

Enggagement rate merupakan angka yang menunjukkan seberapa aktif keterlibatan pengikut secara langsung dalam sebuah akun. 

Nah, gimana biar seorang influencer ini bisa mendapat followers yang banyak dan tetap mendapat like, komen, share? 

Salah satu trik yang dipakai bisa dengan mengadakan giveaway. 

Giveaway juga bisa dimanfaatkan menambah jumlah followers akun media sosial. Namun seberapa efektifkah giveaway dalam menjaring pengikut dan menghasilkan enggagement?  

Untuk menjawab ini, saya mencoba riset kecil-kecilan dengan mengadakan mini giveaway di Twitter. Untuk sementata lupakan dulu drama followloop, ha, ha.

Bikin Giveaway Pagi di Twitter 

Giveaway pagi

Sudah lama sebenarnya aku bertanya-tanya kenapa para influencer dan pelaku bisnis besar sering banget ngadain giveaway. Rasa penasaranku itu pun terjawab dengan adanya tugas dari kelas growthing blogger.

Setelah kenyang akan materi Manajemen Sosmed Auto Selebgram Auto 10k Followers oleh coach Ilham Sadli, kami bersebelas diberi tantangan untuk bikin giveaway. Masing-masing dari kami harus membuat giveaway tapi untuk mempromosikan akun teman. Akunku dipromosikan oleh Mba Maria Tanjung dan saya mempromosikan akun mba Luluk Sobari. Total ada 11 akun yang bakal mengadakan giveaway hari itu. 

Awalnya, sempat ragu mau mengerjakan atau tidak? Alasannya karena aku jarang ngetwit, sekalinya ngetwit ikut buat ikut campaign atau kontes (pemburu kuis juga, ha, ha) 

Nggak kebayang bakal bikin kuis sendiri dan nentuin pemenangnya. Lalu siapakah yang mau ikutan? Laku nggak giveaway-nya? Hadiahnya apa? Berapa? Kalo receh mau ada nggak yang mau? Pikiran negatif keluar terus dari benak saya. 

Namun, setelah direnungkan dan dipikirkan matang-matang (wkwkwk), rasanya kok sayang ya, jika menyerah sebelum berperang. Apalagi tinggal satu materi lagi yang tersisa di kelas. 

Baiklah, berbekal semangat '45 dan modal nekat, aku buat giveaway dadakan di jam 5 pagi. Sengaja bikin pas subuh-subuh, biar minimal retweet bisa terpenuhi saat deadline tiba, ha, ha.

Analisis Peran Influencer dalam Meramaikan Giveaway

Jam 9 pagi, aku tercengang dengan notifikasi Twitterku sudah penuh dengan RT, reply dan likes. Banyak akun-akun baru yang kemudian mem-follow akun teman yang kupromosikan dan juga akunku sendiri. Otomatis followerku naik hanya dalam beberapa jam. 

Target RT 50 sudah terlampaui. Menurutku, ini juga dibantu oleh teman-teman yang juga sedang mengadakan giveaway. Kami secara otomatis menjadi influencer/buzzer. 

Belum kebayang kalo aku bikin giveaway sendirian, bakal seramai ini atau tidak? 

Nah, di sinilah letaknya peran influencer bermain. Bisa dikatakan tugas influencer adalah meramaikan suatu event dan kerjanya bisa sendiri atau bareng-bareng. 

Berdasarkan jumlah followers, influencer dibagi jadi 3, ada micro influencer (1k-100k), macro influencer (100k-1juta) dan mega influencer (di atas 1 juta followers). 

Makin banyak followers, maka makin besar tingkat kesuksesan dalam mengenalkan brand kepada masyarakat melalui media sosial. 

Coach Ilham memberitahu bahwa Twitter juga bisa dilihat konten manakah yang menarik. Ada fitur analytics yang hanya bisa dilihat melalui versi browser. 

Analitik

Di situ kita bisa tahu konten mana saja yang menarik minat para audience, yaitu yang paling banyak mendapat like, retweet dan komen dalam satu bulan. Kita juga bisa melihat data penayangan seperti di google analytics.

Dari hasil analisaku, ternyata konten giveaway lebih menarik daripada jika membuat cuitan biasa. Meski tidak diberi hastag giveaway, konten ini menarik follower untuk me-retweet, like dan komen. Dan memperoleh tayangan jauh lebih banyak. 

Bagaimana dengan kenaikan jumlah followers?

Sebelum mengadakan giveaway, pengikut saya baru di angka 1910. Dan baru sehari saja, jumlahnya naik menjadi 2097. Total followers menjadi 2105 (lihat gambar).

Pengikut baru

Sementara akun Mba Luluk Sobari yang saya sponsori awalnya hanya memiliki 9 pengikut bertambah menjadi 257. 

Untuk informasi saja, giveaway yang saya adakan berhadiah saldo OVO/Gopay @ 25k, buat 2 orang pemenang. Syarat RT dan follow akun mba Luluk. Deadline 3 hari saja. Sehari sudah mendapat retweet 175 kali. 

Saya bandingkan dengan akun giveaway yang hadiahnya 1 iphone senilai 14,5 juta. Coba tebak, dia sehari sudah berapa retweet? 15 ribu guys! Itu belum ada 24 jam lho! Dengan retweet sebanyak itu, udah bisa ditebak kan, akun sponsor langsung dapat pengikut baru berapa? Ribuan!! Itu nggak sampai satu hari! 

Bila dicek secara teliti, akun ini membranding dirinya untuk mengadakan giveaway. Dan cukup banyak sponsornya. Mungkin kalo para sponsor disuruh milih antara akunku dan dia, pasti akan milih akun giveaway untuk menaikkan followers.

Kenapa? Karena personal branding. Ciri khas akun jelas, tujuan buat ngadain giveaway, cuitannya juga seputar kuis, dll. Sedangkan akun @yustrini08? Mungkin para pengikutku masih bertanya siapa saya? Jarang nge-twit dan nyaris tidak ada postingan menarik selain link blog dan retweet-an kuis, ha, ha. 

Mulai sekarang personal branding dalam media sosial adalah PR besar buat saya.


Pentingnya Personal Branding dalam Sosmed

Seberapa aktifkah kita di Facebook, Instagram, Twitter atau media sosial yang lainnya? Atau punya akun cuma buat share link? Haha, itu sih, saya!

Takut, malas dan nggak mau ribet adalah alasanku jarang bikin status. Kadang ada aja yang baper menanggapi statusku. Padahal aku nggak sengaja bikin kata-kata buat nyindir atau memojokkan orang. Murni buat diriku sendiri.

Makanya aku salut deh, sama orang-orang yang selalu update status tentang segalanya di dunia maya. Bahkan ada juga yang nggak segan curhat kehidupan pribadi. Duh, kalo aku nggak kuat sama komentar orang. 

Kalo sudah begini, lupa deh bahwa seorang blogger juga harus membangun personal branding, biar dikenal dan orang tahu siapakah kita? Caranya dengan mengoptimasi media sosial. Kata Coach Ilham, blogger dan media sosial itu dua hal yang sulit dilepas. Kecuali kita memang artis atau orang top lainnya. 

Branding di media sosial bermanfaat agar kita mudah diingat, bisa dipercaya dan ada pasar yang tepat. 

5 Prinsip Dasar Branding

Prinsip Branding

1. Tentukan siapa audience kita

Langkah pertama dengan menentukan siapa audience kita, usianya, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, gaya hidupnya glamour atau sederhana, perilaku, gaya bahasanya, makanan, tempat nongkrong. 

2. Tentukan seperti apa akunmu ingin dikenal

Apakah akunmu ingin dikenal sebagai akun lucu, glamour, elegan, misterius atau yang lainnya? 

3. Temukan keunikanmu

Apa bedanya akunmu dengan akun yang lain? Ini penting agar akunmu bisa mudah diingat orang. 

4. Temukan suara akunmu

Temukan bagaimana cara menyapa followersmu, gaya bahasa, candaan, tone suara, kata yang khas. 

5. Konsisten 

Dari nama akun, konten, deskripsi, profile.

Cara Penerapan Prinsip Branding 

Bagaimana menerapkan prinsip branding tadi? Saran coach Ilham adalah dengan mencari referensi sesuai yang kita sukai. 

Amati 5 prinsip branding dalam akun favoritmu, tentang siapa audience-nya, ciri-cirinya, apa keunikannya, tone suara dan konsistensinya.

Coba cek akun  Twitter, Pengagum Rahasiamu, milik Coach Ilham yang pengikutnya ada 11ribu. Ternyata aktif juga bikin giveaway di sana di sela-sela cuitan santainya. 

Pengagum Rahasia bisa dijadikan salah satu contoh kesuksesan branding di media sosial. Pengikutnya tahu, siapa pemilik akunnya. Gaya bahasanya santai namun elegan. Kadang nyeletuk juga. Interaksinya cukup aktif dalam setiap cuitannya dan banyak yang datang berkomentar. 

Coach Ilham juga memberitahu bagaimana cara mengoptimasi, yang pertama, lewat interaksi. Saat ada orang berkomentar, berikan timbal balik, minimal beri like jika tidak ingin menjawab komentar. 

Teliti statistik, lihat konten-konten mana yang paling banyak mendapat interaksi seperti like, komen, retweet. Lalu buat konten turunannya. 

Cara sederhana untuk meneliti statistik adalah dengan membuat 10 konten berbeda dalam seminggu. Lihat konten manakah yang mendapat interaksi paling banyak. Coba buat konten yang bertema sama dengan cuitan tadi. Istilah dalam keyword riset adalah keyword turunan. Bila di media sosial istilahnya konten turunan. 

analisa

Di atas ada data analitik milik saya. Terlihat jelas kan, mana cuitan yang mendapat respon dari para pengguna Twitter. Cuitan giveaway walau tanpa gambar mendapat tayangan paling banyak. Cuitan dengan konten visual meski captionnya sedikit tetap mendapat respon. Sedangkan konten tanpa gambar dan hastag, nyaris tidak mendapatkan interaksi. 

Ketiga, sering muncul di konten yang viral dengan komentar aneh, nyentrik dan unik. 

Kunci utamanya adalah selalu aktif, kreatif, repetatif dan sabar. 

Branding di Media Sosial dengan Konten Visual 

Bila ingin menonjol di antara jutaan akun media sosial, kita harus bisa menarik perhatian dari para audience. Salah satunya dengan membuat konten visual. 

Bagaimanakah caranya agar konten visual ini bisa memberikan engagement pada akun kita?

Brand Anda adalah apa yang orang katakan ketika Anda tidak ada di dalam ruangan, Jeff Bezos, Founder and CEO of Amazon. 

Bayangkan kita sebagai audience, apa yang membuat kita tertarik untuk membaca atau akan berpindah? Suatu konten yang menarik akan membuat mereka ketagihan dan akan berkunjung lagi. Konten bergambar yang relevan akan mendapat 94% view lebih banyak daripada konten yang tidak ada gambarnya. 

Cara menciptakan brand visual yang kuat adalah dengan tampilan, tone, pesan yang jelas, bercerita, jadilah brand yang bisa dipercaya. Jenis konten visual yang terbaik di media sosial antara lain, quotes, data, e-books, video, gif/meme, behind the scenes, tips dan tutorial, pertanyaan.


Giveaway Masih Cukup Efektifkah? 

Siapa yang nggak suka hadiah? Aku yakin semua nggak akan nolak kalo diberi uang, voucher, pulsa, buku, dan berbagai macam hadiah yang sering dijanjikan dalam sebuah acara giveaway. Namun, sebagai peserta giveaway kalian suka unfol nggak begitu ada pengumuman pemenangnya? Atau lebih gawat lagi, setelah menang dan dapat hadiah, langsung deh, unfol akun yang tadinya buat syarat menang? 

Kalo aku, tergantung!

Sebagai rasa terima kasih kepada akun yang sudah ngasih hadiah, biasanya aku setia follow. Tapi kalo ikut giveaway yang syaratnya suruh follow akun banyak (se-RT misalnya), begitu dinyatain nggak menang, langsung aja unfol semuanya, ha, ha, ha (dengan ekspresi jahat). 

Alasannya karena konten yang ditampilkan di akun-akun sponsor itu nggak menarik atau hanya akun jualan. Yang dagangannya tidak sesuai dengan kebutuhan. 

Kalo akun sponsor itu menarik dan isinya bermanfaat pasti bakal aku follow terus, seperti akunnya Mba Monica Anggen, Mba Triani Retno, Mas Hendi Setianto dan banyak lagi. Hadiahnya pun, masih tersimpan dengan baik sebagai kenangan. Senangnya mereka walau sudah tidak mengadakan giveaway lagi tapi sering ngasih like juga ke akunku. 

Kesimpulan

Giveaway bisa menjadi sebuah sarana yang dipakai oleh para influencer untuk mempromosikan akun, bisnis atau jasa kepada para pengguna media sosial. Juga bisa meningkatkan jumlah followers dalam waktu yang singkat. Dan ini sangat menyenangkan. Harapannya sih, selesai giveaway jangan banyak yang unfollow. Hal ini yang perlu disiasati. 

Sebaiknya media sosial harus diisi dengan konten yang menarik agar pemirsa tidak bosan dan melakukan unfollow. Berusaha membuat konten memancing agar pengikut bisa berinteraksi aktif. Lakukan like juga kepada postingan pengikut. Tanggapi setiap komentar yang masuk. 

Bila memungkinkan buatlah giveaway secara rutin, sebagai wujud terima kasih juga kepada para pengikut. Dengan demikian follower tidak lari satu per satu setelah giveaway selesai.

Kesuksesan sebuah acara giveaway juga dipengaruhi oleh personal branding seorang influencer. Seperti kita tahu bahwa tugas influencer adalah untuk mempengaruhi orang agar melakukan sesuatu. Seorang influencer terkenal dengan banyak followers akan lebih mudah mendapat banyak like, reply dan retweet dalam konten giveaway. 



11 Komentar

  1. Mba Yustrini udh banyak nih followernya..aku harus banyak belajar dari mbak

    BalasHapus
  2. terimakasih atas uraiannya yang lugas jujur dan sangat berarti...Jadi ikutan belajar bagaimana tipsnya agar tetap survive di dunia sosmed.. rupanya nggak gampang juga ya (kecuali kalau emang udah masuk koran terkenal dan sejenisnya).. saya jadi bertanya tanya total cost influencer itu berapa agar bisa sukses.. kayaknya lumayan juga

    BalasHapus
  3. Rencana saya juga pengen mengadakan giveaway tapi bingung mau kasih hadiah apa
    Biar akun saya bisa 10K, masak dari dulu masih micro aja 1K
    Terimakasih atas artikelnya saya jadi lebih tahu tentang giveaway, walau resikoknya setalah giveaway banyak yang unfollow

    BalasHapus
  4. Saya jarang buka akun Twitter apalagi mengisinya. Paling bagikan tautan dari Instagram saja lebih seringnya.
    Terlalu sibuk jadi admin Indonesia Saling Follow tentu membuat saya harus mengorbankan banyak hal. Termasuk tidak punya cukup waktu untuk perbarui akun media sosial secara rutin.
    Ditambah lagi saya kurang tertarik untuk update sesuatu di Twitter. Tidak merasa berkepentingan, he he.
    Giveaway adalah cara yang memungkinkan kita untuk beroleh pengikut lebih mudah dan cepat. Tetapi sebaiknya dilakukan oleh yang benar-benar punya niat mengisi konten dengan hal yang sekiranya membawa manfaat.
    Tetap semangat. 💪

    BalasHapus
  5. Wah lumayan juga ya naiknya bisa sampe segitu, e tapi kalau ngadain GA gitu kudu banyak yg promoin juga dong ya :)

    BalasHapus
  6. jadi pengen bikin giveaway nih, biar bisa nambah followersnya. hhh
    tentunya kudu diimbangi dengan konten2 yang konsisten dan menarik ya

    BalasHapus
  7. sharingnya sangat jleb banget niy mba Yus, aku pengen belajar soal branding ini, meski sebenarnya orang mengenal aku sebagai pendaki tapi itu hanya teman dekat, masih peer besar kalau di dunia sosmed, baca-baca ini jadi dapat insight banyak niy mba Yus, thanks banget. Twitter aku juga ga pernah kuisi ehhehe, followwrku masih 600an duuuh sedih banget ya eheh

    BalasHapus
  8. Ada juga yang mengelompokkan nano influencer utk yang punya follower di bawah 1OOk. Beda2, yah.
    BTW, cukup efektif ya GA berarti, dengan beberaa catatan. Salah satunya adalah tantangan memperbagus konten karena follower bisa saja pergi tiba2.

    BalasHapus
  9. Iya kak menurut aku giveaway membantu juga untuk menaikkan followers karena orang yang tadinya ga tahu kita jadi folow kita trus liat konten kita menarik jadi suka dan ga bakal unfollow

    BalasHapus
  10. Akun Tuiter saya jarang saya buka. Dulu aktif banget sampai ikut grup komunitas puisi di sana. Sejak Tuiter dipenuhi bajer-bajer politik jadi males. Lebih enjoy di IG. Ilmu giveawaynya bisa dipraktekkan di IG juga kan ya? Dulu pernah bikin give away di IG. Setahun yang lalu tapinya. Ahahaha. Nyoba bikin lagi kali ya. Tapi konsep yang Mbak Yustrini jelaskan soal ada kerja tim dlm giveaway itu menarik juga.

    BalasHapus
  11. Kalau aku sering ikut giveaway gitu dan bahagia banget kalau menang. Ternyata ngadain giveaway itu banyak manfaatnya juga ya, Mbak.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.