Pentingkah berbagi kata sandi ke pasangan

Pentingkah berbagi password dengan pasangan? Aku bicara dalam konteks pasangan yang sudah menikah ya. Jadi yang dimaksud pasangan adalah suami atau istri, bukan calon atau pacar. 

Kalo belum menikah secara sah, jangan sekali-kali bagi password kalian lho! Bahaya kalo putus, pacar bisa aja menyabotase akun atau bahkan mencuri uangmu. Nggak kasih password aja, bisa berpura-pura bikin akun palsu atas nama kita. Duh! Jangan sampai deh, hal itu terjadi. 

Topik ini cukup hangat dibicarakan di tempat kerja suami. Pasalnya salah satu teman kerjanya kini sedang kebingungan saat mau membuka HP milik almarhum suaminya yang baru saja meninggal.

Selama ini, ia dan almarhum saling merahasiakan semua termasuk password HP, PIN ATM dan password sosmed. 

Alasan Merahasiakan Password dari Pasangan 

Ada beragam alasan kenapa beberapa pasangan memilih tidak saling berbagi alias merahasiakan password. 

Saling jaga privasi biasanya jadi alasan kenapa pasangan suami istri tidak berbagi password. Penyebab lain, agar bisa mengurangi perasaan sedang dicurigai atau dimata-mata oleh pasangan. 

Alasan lainnya, karena merasa tidak perlu mengetahui kata sandi, maupun pin ATM karena merasa tidak butuh. Toh, sudah punya akun dan ATM masing-masing. Buat apa masih mengerecoki milik suami/istri? 

Namun mengetahui kata sandi, pin pasangan itu juga penting. Kalo tidak ingin mengalami kasus seperti teman kerjanya suami tadi. Jadi kalo ada sesuatu, masih bisa mengetahui apakah ada yang berusaha menghubungi yang bersangkutan atau tidak? 

Kapan Sebaiknya Berbagi Kata Sandi Kepada Pasangan? 

Menjaga password dari pasangan

Dua orang yang hidup bersama dalam ikatan pernikahan berarti harus siap berbagi segalanya. Berbagi hidup, cinta, kebahagiaan, cerita, masalah, keluhan, tempat tinggal dan semua bagian dirinya. Ibaratnya pernikahan itu, dua orang yang sedang naik perahu yang sama. Mereka harus bisa saling menyeimbangkan. Kalo tidak, perahunya bakal oleng bahkan tenggelam.

Tapi bagi sebagian orang harus tetap ada ruang pribadi yang nggak harus kita bagi ke pasangan, termasuk password hp. 

Jadi kapan sebaiknya berbagi password dengan suami/istri? 

Tentu di saat kalian sudah benar-benar berkomitmen untuk berbagi hidup dan tahu tujuan menikah itu  untuk apa? Pernikahan adalah sebuah komitmen seumur hidup. 

Jangan sampai ada drama, bertengkar sama pasangan gara-gara password atau kayak sinema Indosiar ada suami bawa kabur uang bareng pelakor. (Pengen di hiih kalo ini)!

Seberapa besarkah kepercayaanmu pada pasangan itu yang menentukan kapan kamu bisa berbagi password email, akun sosmed, pin ATM dan hp. 

Semua Dikembalikan ke Masing-masing Pasangan

Untuk aku pribadi, berbagi password ke suami itu perlu nggak perlu juga. Cuma untuk persiapan aku udah kasih catatan jika seandainya ada hal-hal yang menimpa diriku, suami bisa mengurus akun milikku. Semacam surat wasiat (bukan berupa duit tapi password 😁). 

Jangan sampai akun media sosial kita dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab saat kita tiada.

Sampai saat ini kami berdua bisa buka hp bahkan akun masing-masing meski dipassword. Jadi kami bisa saling tahu seharia, udah nge-chat sama siapa aja. Ada kabar apa di grup WA, dll. Sama sekali nggak ada yang ditutupi. 

Bisa dibayangkan kalo aku curhat soal suami ke mama pasti dibaca juga sama pasangan 😅. 

Nggak ada privasi dong? Tetap ada! Namun sifatnya lebih ke saling percaya dan nggak mau mengatur pasangan harus begini-begitu. Urusan uang juga udah terserah masing-masing mau buat apa, selama nggak aneh-aneh. Toh, duit kami juga nggak banyak, jadi buat apa khawatir 😁.

Cuma kami biasakan nggak ada hal-hal yang ditutup-tutupi.  Misal ada rejeki lebih dan pengen ngasih ke ortu atau saudara pasti ngomong dulu ke pasangan. Jadi nggak ada model, lempar duit sembunyi tangan, he, he. 

Tapi kami nggak langsung berbagi password masing-masing saat menikah. Butuh waktu buat membangun kepercayaan antar suami dan istri. 

Sekali lagi hal seperti membagikan kata sandi atau nomor pin semua dikembalikan ke masing-masing pasangan. Apakah pasangan sudah masuk ke taraf yang bisa dipercaya atau tidak? 

Inilah alasan kenapa sebaiknya menikah dengan pasangan yang seimbang, baik secara pendidikan, latar belakang keluarga, keuangan hingga iman kepercayaan.

Masalah mencari pasangan seiman ini penting banget. Jangan sok pahlawan juga membuat pasangan berubah jadi baik. Karena mengubah karakter seseorang itu sulit. Bisa aja berubah saat masih pacaran tapi setelah nikah kembali lagi ke sifat aslinya. 

Kesimpulan:

Jadi berbagi password dengan pasangan sebaiknya dilakukan ketika sudah menikah dan pastikan pasangan merupakan tipikal orang yang bisa dipercaya. Dan sebaiknya kalo mau saling jaga privasi, jangan terlalu rapat juga dalam menyimpan password. 

Aku berdoa sih jangan sampai terjadi ya. Jika seandainya ada apa-apa, pasangan masih bisa menelusuri riwayat chat atau file yang tersimpan dalam hp, misal ada utang atau ada urusan penting terkait pekerjaan. 


2 Komentar

  1. Ah saya sih gak sampe share pw begitu :) buat kita justru saling gak percaya kalau sampai cek2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gpp Kak. Kan tiap pasangan berbeda-beda :))

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.