dokter kulit terdekat

Apakah Sobat Catatan Yustrini sering mengalami jerawat di area dagu dan pipi? Hati-hati mungkin kamu terkena Mask Acne, yaitu jerawat yang ditimbulkan akibat pemakaian masker dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila perawatan sendiri tidak bisa mengatasi ada baiknya kamu menghubungi dokter kulit terdekat di kotamu agar tidak semakin parah. 

Lalu bagaimana cara agar terhindar dan penanganan awal dari Mask Acne ini? Yuk, simak ulasan berikut ini! 

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Menghilangkan Jerawat Agar Tidak Balik Lagi

Permasalahan Kulit Akibat Memakai Masker

Meski pandemi Covid-19 ini belum tahu kapan akan berakhir, tapi kita harus tetap bersemangat dalam beraktivitas. Percayalah bahwa badai pasti akan berlalu dan setelah itu akan muncul pelangi yang indah. Yang penting jangan pernah kendor untuk melakukan langkah-langkah pencegahan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah yaitu 3 M, Mencuci tangan dengan sabun, Memakai Masker dan Menjaga Jarak.

Dokter kulit bekasi
Pexels

Jumlah kasus Covid-19 per 15 Februari 2021 dikabarkan telah mencapai 109.387.000 kasus di dunia. Di Indonesia sendiri sudah terkonfirmasi 1.217.468 dengan jumlah peningkatan harian sekitar 6 ribu kasus per hari.  Artinya kita masih harus memakai masker kalau sedang pergi keluar rumah. 

Masalahnya memakai masker di masa new normal kadang menimbulkan permasalahan bagi banyak orang, selain sesak ternyata ada permasalahan kulit yang timbul seperti iritasi, alergi dan jerawat atau Mask Acne. Belum lagi masalah iritasi di belakang telinga karena terkena tali masker.

Mask Acne ini merupakan jerawat yang timbul disekitar muka yang ditutupi oleh masker. Duh, nggak mau kan kulit jadi rusak karena memakai masker dalam waktu lama. Apalagi yang sedang bekerja di bidang kesehatan yang mewajibkan memakai pakaian APD sampai seharian. berikut penjelasan dari dokter kulit Bekasi, Dr. Sonia Hanifati, SpDV.

Penyebab Timbulnya Jerawat 

Jerawat di wajah merupakan permasalahan kulit yang membuat kita jadi tidak percaya diri. Adanya benjolan berwarna merah atau kuning (ada nanah yang akan keluar), timbul rasa pedih, panas dan pegal disertai peradangan merupakan ciri-ciri jerawat. 

Penyebab jerawat ada beberapa faktor yaitu

1. Produksi Sebum yang Berlebih

Sebum merupakan zat yang diproduksi oleh kelenjar minyak untuk membuat kulit tidak menjadi kering. Jika produksi sebum meningkat (Hyperseborrhea) atau mengalami perubahan komposisi (Dysseborrhea) maka akan menimbulkan jerawat. 

Minyak kulit (sebum) dipengaruhi juga oleh faktor hormon androgen & kortisol yang meningkat. Naiknya hormon ini akan memicu kelenjar minyak untuk memproduksi sebum secara berlebihan. 

Insulin Growth Factor atau konsumsi makanan manis dan mengandung susu sapi juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat. 

2. Sel Kulit (Keratinosit)

Semakin usia bertambah maka proses peremajaan kulit akan berjalan sangat lambat dan menyebabkan pengelupasan sel kulit mati jadi terhambat. 

Pembelahan sel kulit yang berlebih juga akan menyebabkan pori menjadi tersumbat. 

3. Pertumbuhan Bakteri 

Hilangnya keberagaman bakteri 

4. Peradangan (Inflamasi)

Timbulnya peradangan atau inflamasi 

Penyebab Terjadinya Mask Acne 

Jenis jerawat akibat pemakaian masker adalah Acne Mechanica. Jerawat ini memiliki sedikit perbedaan dengan jerawat biasa yaitu, pada penyebabnya. Jerawat Mekanika timbul akibat gesekan. Bisa muncul di mana saja, awalnya tidak terlihat menonjol hanya terasa kasar dan bergelombang. Biasanya hanya ada di area kulit tertentu yang terkena gesekan sedangkan di area lain tetap halus. 

Pada Mask Acne, jerawat hanya muncul di area dagu dan pipi (yang tertutup oleh masker). Penyebabnya antara lain: 

1. Suhu lebih tinggi 

Pada area wajah yang tertutup masker, memiliki suhu yang lebih tinggi sehingga produksi sebum menjadi meningkat.

2. Faktor Humidity 

Kelembaban di area dalam masker meningkat sehingga menyebabkan sumbatan pori juga meningkat.

3. Hidrasi Kulit 

Perubahan komposisi sebum serta hidrasi kulit menyebabkan skin barrier menjadi terganggu. 

Gejala dari Mask-Ne atau Mask Acne adalah adanya komedo, papul dan nodus. 

 - Komedo: Benjolan kecil yang ujungnya terdapat nanah

 - Papul: Benjolan kecil yang disertai nyeri dan berwarna kemerahan

 - Nodus: Benjolan keras yang terbentuk di permukaan kulit dan menimbulkan rasa nyeri

Gejala mask acne

Mask Acne gejalanya hampir serupa tapi tak sama dengan Rosacea, yaitu ruam kemerahan namun tanpa adanya komedo atau nanah. Juga beda dengan Dermatitis seborok atau iritasi kulit dan Acne/Jerawat Biasa. Untuk memastikan gangguan kulit yang kita alami apakah Mask Acne atau bukan, bisa hubungi dokter kulit terdekat supaya mendapat penanganan yang tepat. 

Tips Mencegah Mask Acne 

Pilihlah masker yang berbahan halus dan ganti masker maksimal 4 jam sekali.Sesekali lepas masker di tempat yang aman. Beri jeda pergantian masker 15-20 menit agar kulit dapat bernafas 'lega'. Cuci muka saat mengganti masker dan keringkan wajah dengan benar sebelum memakai masker kembali.   


saran dokter sonia

Mengganti masker dengan teratur dan rajin mencuci muka merupakan kunci untuk mencegah terjadinya Mask Acne. Gunakan sabun cuci muka yang tidak menyebabkan kulit kering atau merasa tertarik. 

Kurangi pemakaian make up dan skin care yang berlapis-lapis. Berikan jeda 30 menit setelah memakai make up ringan sebelum menggunakan masker. 

Hindari makanan yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat seperti kue, cokelat, makanan manis dan pedas. 

Penanganan Awal yang Bisa Dilakukan Sendiri

- Spot Treatment berupa pemberian obat oles (totol jerawat) yang mengandung Saliciylic Acid & Benzoyl Peroxide. 

- Terapi standart untuk akne

Apa yang Dilakukan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin untuk Menangani Mask Acne?

Mungkin kita akan bertanya-tanya apa saja sih treatment yang akan dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin jika kita datang dengan keluhan Mask Acne? Berikut penjelasan dari Dr. Sonia Hanifati, SpDV. 

1. Meresepkan obat oles dan minum sesuai dengan tingkat keparahan permasalahan kulit

2. Ekstraksi komedo atau pengeluaran nanah secara tepat dan steril

3. Chemical peeling 

4. Laser NdYAG terutama untuk bekas jerawat yang berupa warna gelap

5. Laser CO2 untuk menangani bekar jerawat berupa tekstur (bopeng) 

6. Subsisi dilakukan pada bopeng yang dalam 

Mengenal Dr. Sonia Hanifati, SpDV Dokter Kulit Jakarta Pusat 

Dr. Sonia Hanifati, SpDV merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin yang saat ini masih aktif bekerja di RS. Budi Kemuliaan, Bammed Skin Care dan Dermatoven. Merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan merupakan co-founder dari The GoodChem.

Untuk mengenal beliau lebih lanjut atau bertanya seputar Mask Acne atau permasalahan kulit lainnya bisa hubungi Dr. Sonia di Instagram @thegoodchem 

Semoga informasi mengenai Mask Acne ini bisa berguna ya Sobat Catatan Yustrini. Oya, jika dirasa perlu penanganan permasalahan kulit yang lebih tepat bisa menghubungi dokter kulit terdekat di kotamu. Jangan biarkan jerawat mengganggu penampilan kita ya! 


2 Komentar

  1. eh iya ya, salah satu resiko pakai masker ini ya jadi jerawat, saya masih beruntung jarang keluar, jadi jarang maskeran.

    Cuman pernah tuh saya keluar hampir seharian, meski maskernya sering ganti, tapi besoknya jerawatan dong hahaha.

    Saya punya lotion jerawat sih, tapi kayaknya udah mau kadaluarsa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaan mbak, saya juga termasuk jarang keluar rumah sih. Pernah pas pergi seharian pakai masker, ga betah juga rasanya. Rasanya keringatan di area yg tertutup masker. Hidungnya gatal juga besoknya langsung jerawatan.

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.