Yee, masuk hari ke-tujuh! Berarti ini tulisan saya yang ke-tujuh ikut #BPN30daychallenge2018. Halo, teman-teman masih semangat ya? Semoga nggak bosan sama tulisan saya yang muncul tiap hari. 

Sekarang giliran kita bahas tentang warung makan favorit saya. Hmm, sebenarnya nggak ada favorit sih. Saya itu seringnya masak jadi kalo jajan di luar paling beli lauk aja karena pengen ngirit, he, he. Jadi kalo ditanya warung makan atau restoran yang favorit itu bingung. Maka setelah dipilih dan dipilah saya menemukan ini:

5 Warung makan favorit saya:


Warung Favorit

Joglo Dahar Gedhang Mas 


Pernah ke sini karena diajak teman-teman Komsel El-Shaddai waktu merayakan ulang tahun salah satu anggota komsel. Oya, buat teman-teman yang belum tahu apa itu komsel, di sini saya jelaskan, komsel itu adalah kelompok sel yang berisi anggota jemaat gereja. Sejenis kelompok persekutuan doa namun di sini kami lebih erat menjalin persaudaraan.

Kembali ke Joglo Dahar Gedhang Mas, rumah makan ini tidak jauh letaknya dari Pasar Giwangan. Tempatnya asyik dan cocok buat kumpul-kumpul bersama komunitas, keluarga, menunya enak, bisa makan sambil menikmati suasana taman yang tengahnya ada sungai/kolam-kolam. Paling asyik ke sini jam-jam lima, pas matahari tidak bersinar terik dan nggak kelamaan nunggu petang karena lampu-lampu di sini mulai dinyalakan menambah semarak restoran di malam hari.

Joglo Dahar Gedhang Mas
Ruang makan Gedhang Mas (doc. pribadi).

Tempat parkirnya luas banget. Memungkinkan tempat ini digunakan untuk merayakan pesta pernikahan dengan tema kebun. Kapasitas orang kurang tahu berapa tetapi saya rasa cukup kalo untuk 100-200 oranglah. Ada juga ruang pertemuan khusus yang lebih privat untuk acara workshop atau rapat. 

Menu Joglo Dahar Gedhang Mas
Menu yang saya pesan, berdua cukup bayar Rp. 150.000,- (doc. pribadi).

Menu di sini lumayan lengkap, ada ikan bakar, ayam, masakan sayur, jus dan es teller. Soal harga relatif terjangkau, kemarin rombongan besepuluh habisnya Rp. 750.000,- Kalo untuk berdua sekitar Rp. 150.000,-

Di sini juga ada live cooking dengan menu spesial yang selalu beda setiap hari seperti Bakso ala GM (Gedhang Mas), Mie Lethek, Sate Klathak, Nasi Goreng Kambing dan Mie Oriental Jawa. Kita juga boleh tanya-tanya soal cara memasak, lho! 


Tongseng Ayam Bantul Sudi Moro


Tongseng Ayam
Warung Sudi Moro yang selalu rame (doc. pribadi).


Kalo pergi ke Bantul nggak mampir ke sini rasanya rugi banget deh! Terletak di kios Pasar Bantul setiap pagi banyak orang yang memilih sarapan di sini. Tetapi jangan kesiangan karena stok Tong Seng Ayam Kampung bakal habis di jam-jam makan siang. 

Pesan di tempat ini harus cukup sabar, karena selain banyak pengunjungnya sering juga kehabisan stok dan harus menunggu masak lagi. Biar begitu rasa sabar menunggu pasti akan terbayar dengan citarasa gule ayam yang nikmat. 

Tongseng Bantul
Seporsi Tongseng ayam (doc. pribadi).

Harga yang di banderol untuk sepiring nasi Tongseng Ayam kampung hanya Rp. 12.000,- saja. Cukup murah mengingat ayam yang dipakai adalah ayam kampung. Untuk minumnya jangan lupa memesan Teh Gula Batu yang beda dari tempat lain. 

Bale Bebakaran


Bale Bebakaran
Nila Bakar dan Jus Stawberry merupakan favorit saya (doc. pribadi).



Warung ini merupakan favorit saya karena menyediakan menu ikan segar seperti Gurameh Bakar, Gurameh Asam Manis, Nila Bakar dan Nila Asam Manis. Banyak menu pilihan tetapi yang jadi menu favorit saya Ikan Nila dan Jus Strawberry-nya yang pas tingkat keasamannya.  

Yang saya suka dari BALE BEBAKARAN adalah pelayanan yang baik dari tiap staf-nya. Bila pengunjung datang, mereka akan menanyakan untuk berapa orang dan dengan segera menunjukkan meja-meja yang sudah dibesihkan sebelum dapat dipesan. 

Soal harga menurut saya sesuai dengan rasa dan pelayanan. Untuk semua menu di atas saya cukup mengeluarkan biaya seratus ribu sudah termasuk Ppn. 

Mie Nyinyir 


Mie Nyinyir
Penampakan Mie Nyinyir level MANJA (doc. pribadi).

Ternyata nggak cuma netizen yang bisa nyinyir, mie aja bisa! Disebut MIE NYINYIR karena ada level kepedasan yang bisa pilih. 

Level pedas dimulai yang terpedas ada SADIS dengan 30 cabai, NYLEKIT 20 cabai, HATERS 15 cabai, FRONTAL 10 cabai dan SINIS dengan 5 cabai. Kalo nggak mau pedas, kita bisa pesan Mie Nyinyir level Manja. Duh! Kok dibilang manja? Ya, namanya aja nyinyir. Terserah mereka bilang apa, he, he. 

Kalo suka pedes yang sedang bisa pilih level Sinis dan paling pedas level Sadis. Untuk harga MIE NYINYIR cukup bayar sekitar 11.000,- sudah dapat mie, pangsit goreng dan siomay serta topping dengan 4 pilihan yaitu Teriyaki, Jamur, Keju dan Ayam.

MIE NYINYIR di Jogja ada di beberapa tempat seperti Jl. Patangpuluhan, Jl. Godean, Jl. Kaliurang KM 5.8 dan Jl. Sorogenen Nitikan. Yang saya suka selain menu adalah tempatnya yang dibuat ala-ala kafe yang punya beberapa spot buat foto yang pas buat dipasang di IG. 

Bakso Pekih


Bakso Pekih
Bakso Pekih (doc. Kompas.com).

Kalo warung makan yang satu ini ada di kota Purwokerto. Merupakan warung bakso yang cukup terkenal di kota ksatria. Hanya menjual bakso tetapi dengan beberapa pilihan dari Bakso Urat, Bakso Polos, Bakso Tetelan,Bakso Telor dan Bakso Urat Tetelan. Harga disama rata yakni Rp. 14.500,-

Berada di Jalan Pekih, dekat Alun-alun kota Purwokerto. Agak sulit untuk parkir mobil karena posisi di jalan yang menurun dan sempit, tetapi untuk parkir motor cukup aman karena tersedia tempat khusus dan aman dari hujan. Suami saya setiap pulang ke Purwokerto pasti mengajak mampir ke sini. Letaknya juga tidak jauh dari Stasiun Purwokerto. Naik becak cuma bayar 10 ribu saja.


0 Komentar