Temu Netìzen
Moderator Indra Rizon SKM, MKM bersama dengan narasumber 

Di tengah maraknya berita Virus Corona yang menghebohkan dunia, saya mendapat undangan dari Komunitas Blogger Crony untuk mengikuti acara Temu Netizen Cerdas dan Aman Menghadapi COVID-19 di Jogja bertempat di The Rich Hotel Jogja. Wah, tentu hal ini tak akan kusia-siakan karena menyangkut Tante Corona yang baru viral itu.

Mengenal Virus Corona


Mengenal Virus Corona


Sebagai kaum awam yang tidak begitu mengenal dunia kesehatan apalagi dunia tentang virus tentu tak bisa lepas dari khawatir takut tertular juga. Maka, mengikuti acara ini bisa membukakan wawasan saya jadi lebih terbuka termasuk mendapatkan cara pencegahannya.

Sewaktu acara ini diadakan yaitu tanggal 29 Februari kemarin, Indonesia belum mengkonfirmasi ada kasus Corona, hanya ada beberapa kasus suspect dan proses karantina WNI di Natuna yang pulang dari China.

Waspada virus corona


Penyebaran Virus Corona ini memang cukup mengkhawatirkan karena dalam waktu hitungan hari bahkan jam, virus yang diduga muncul di pasar seafood Wuhan, Tiongkok pertama kalinya bisa tersebar ke 43 negara (29/2/20) dan saat tulisan ini dibuat, kasusnya makin naik jadi 100 ribu lebih penderita di 97 negara (7/2/20).

Hiks, padahal pada waktu acara ini diadakan, baru 63 negara dengan 84 ribu kasus lho! Kebayang, kan bagaimana cepatnya virus ini mewabah? Maka tak heran jika pada tanggal 30 Januari 2020, WHO mengeluarkan darurat global mengenai COVID-19.

Penyebaran Virus Corona Melalui Hewan

"Mengenal Lebih Dekat Penyebaran Virus Corona dan Virus Mematikan melalui Perantara Hewan." Oleh Prof.Dr.drh.Wayan Tunas Artama dari Indonesia One Heatlh University UGM

Drh. Wayan
Prof. Dr. drh Wayan Tunas Artama

Acara dibuka oleh sang moderator, Indra Rizon SKM, MKM-Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga. Menghadirkan para narasumber dari PHRI, One Health, Dinas Kesehatan DIY, RSUP Sardjito dan Kemenkes.

Virus adalah microorganime patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus tidak bisa dilihat dengan mata telanjang karena sangat kecil dan hanya bisa dilihat melalui mikroskop.

Corona atau yang secara ilmiah disebut Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) adalah keluarga besar virus corona jenis baru yang menyebabkan penyakit ringan hingga berat seperti flu, MERS dan SARS.


Apa itu virus corona


Terdeteksi pada akhir 2019 di kota Wuhan oleh mendiang dr. Li Wenliang yang menemukan gejala mirip penyakit SARS pada pasiennya. Diketahui bahwa semua pasiennya pernah pergi atau beraktivitas di pasar Huanan, Wuhan, Tiongkok. Diketahui bahwa pasar ini menjual aneka satwa seperti kelelawar dan ular.

Dokter yang memberikan peringatan dini akan penyakit yang disebabkan virus jenis baru meninggal pada 7 Februari akibat terpapar virus yang sama. Ia memberi virus corona baru dengan kode 2019-nCoV.

11 Februari kemarin, WHO menggelar konferensi pers mengumumkan nama resmi penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru/2019-nCoV/SARS-Cov-2 ini COVID-19.

Gejala yang terdeteksi adalah demam, batuk, pilek, sesak nafas, masalah pencernaan dan yang lebih parah adalah gejala pneumonia, gagal ginjal, hati dan jantung. Menurut penelitian, gejala bisa keluar dalam 2 sampai 2 minggu setelah terinfeksi virus.

Kesiapan dan Ketahanan Dunia Pariwisata DIY Menghadapi Penyebaran Virus Corona

Oleh Pak Wartadi, Wakil Ketua Bidang SDM Pelatihan dan Sertifikasi PHRI DIY. 


Penularan virus Corona
Pak Wartadi

Dunia pariwisata tentu yang paling terdampak akibat penyebaran virus Corona, karena orang-orang akan mengurangi berpergian jika tidak perlu. Namun, hal ini tidak begitu terasa untuk wilayah DIY, karena kebetulan bulan Januari sampai Mei biasanya adalah musil Low Season bagi turis asing dan domestik, lagipula belum banyak turis dari negara Cina yang datang ke Jogja.

Untuk mengantisipasi dampak Virus Corona, PHRI dalam acara Munas PHRI di Jakarta tanggal 8-10 Februari telah mencanangkan program "PHRI WIFE" yang mengajak orang-orang Indonesia berwisata di negeri sendiri. Sebelumnya PHRI bersama Kadin, ASITA DIY dan Dinas Pariwisata DIY sudah menyelenggarakan program Jogja Heboh (11 Jan-15 Maret 2020) yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di DIY.

PHRI juga mengingatkan seluruh anggotanya untuk selalu memperhatikan kebersihan lingkungan, segera membawa ke Puskesmas/RS jika ada karyawan atau tamu yang sakit, serta mewajibkan setiap anggota PHRI memiliki Sertifikat Hygiene Sanitasi, Sertifikat Laik Sehat, Keterangan Kualitas Air dan Sertifikat Kompetensi.

Posko Kewaspadaan Virus Corona juga diadakan di Bandara Adi Sucipto dengan melibatkan PT. Angkasa Pura, PHRI DIY, DPD ASTA DIY, Kemenkes dan Dinas Pariwisata DIY sejak 1 Januari kemarin.

Novel Corona Virus-2019nCoV 

Oleh dr. Ika Trisnawati,MSc.,Sp.PD(KP)-Ketua Tim Viral Airbone RSUP Dr. Sardjito

Virus Corona
Dr. Ika Trisnawati, MSc.,Sp.PD(KP)

Virus ini masih keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan hingga berat seperti flu, pilek, MERS dan SARS. Virus ini memiliki masa inkubasi 5-14 hari setelah terpapar.

Ciri-ciri umum seseorang terinfeksi virus ini adalah demam tinggi, panas, sesak napas, gangguan pencernaan, diare hingga menuju penyakit yang lebih parah yaitu pneumonia, gagal pernapasan, gagal ginjal hingga kematian. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obatnya sehingga satu-satunya cara adalah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien sendiri. 

Pemerintah Indonesia sendiri sudah mengeluarkan pedoman untuk menghadapi wabah penyakit COVID-19 ini dengan melakukan deteksi dini pasien dalam 4 tahap pemantauan, pengawasan, probabel, konfirmasi COVID-19 di pintu masuk negara dan wilayah, mendeteksi adanya penularan dari manusia ke manusia, mendeteksi faktor risiko COVID-19, mengindentifikasi daerah yang berisiko terinfeksi.


Istilah dalam kasus COVID-19:

1. ODP (Orang Dalam Pemantauan) 
Orang yang memiliki gejala maupun tidak bergejala demam dan gangguan pernapasan ringan tetapi pernah melakukan kontak tidak langsung dengan pasien COVID-19, pernah melakukan perjalanan ke daerah yang terpapar virus. ODP harus mengisolasi mandiri di rumah dan tidak boleh berpergian selama 14 hari.

2. PDP (Pasien Dalam Pengawasan)/ Suspeck
Orang yang memiliki gejala ISPA berat dan pernah memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 tetapi hasilnya belum terkonfirmasi positif. Pasien harus diisolasi di rumah sakit sambil terus diperiksa apakah membaik atau makin parah. Serta menunggu hasil laboratorium.

3. Terkonfirmasi/positif
Orang yang sudah menjalani tes kesehatan dan hasilnya dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. 

Lebih baik lakukan pencegahan sebelum terjadi sakit dengan menjaga kebersihan dan kesehatan yakni selalu mencuci tangan dengan sabun cair dan air, menutup hidung dan mulut ketika bersin dan batuk, jika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas kesehatan. Biasakan juga makan sayur dan buah agar daya tahan tubuh tetap terjaga.

Cuci tangan dengan sabun

Pemerintah juga mengeluarkan travel advisory dan jika terjadi penambahan kasus maka akan mengeluarkan travel warning. Hindari kontak dengan hewan, hindari mengkonsumsi produk hewan mentah atau setengah matang, hindari kontak dekat dengan pasien dengan gejala ISPA, patuhi petunjuk keamanan makanan.

Kesiapan DIY Menangani Penyebaran Virus Cororna dan Virus Lain yang Mematikan

Oleh drg. Pembayun Setyaning Astutie M.Kes Kepala Dinas Kesehatan DIY


Kepala Dinas Kesehatan DIY
Drg. Pembayun

Langkah yang diambil oleh pemerintah DIY dalam menangani penyebaran Corona:
  • Dinkes DIY menerbitkan Surat Edaran Kewaspadaan dini Pneumonia Berat pada tanggal 20 Januari 2020
  • Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memasang thermal scanner di pintu kedatangan Bandara Adisucipto Yogyakarta dan Bandara International Airport
  • Dinkes DIY menerbitkan Publikasi Informasi terkini terkait kewaspadaan Virus Corona pada tanggal 27 Januari 2020
  • Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat terkait COVID-19 melalui media sosial, media massa dan edaran/publikasi
  • Memperkuat alur rujukan dari KKP, Puskesmas dan RS.

Best Practice Pengelola Komunikasi

Oleh drg. Widayawati, MK


Komunikasi Lembaga
Drg. Widayawati, MK

Berita tentang Novel Corona Virus telah tersebar dengan cepat dan mencapai puncaknya pada 28/1/2020 (331 berita) ketika Menkes melakukan Raker dengan Komisi IX DPR dan saat Menkes melakukan Rakor dengan Menko PMK dan sejumlah Menteri lainnya. Angle pemberitaan seputar kesiapan 100 RS, KKP, anggaran, perkembangan kasus di Indonesia dan imbuan publik.

Dari kuantitas berita, pemberitaan tentang 2019-nCoV proporsinya berkisar 49% dari seluruh berita kesehatan selama bulan Januari 2020.

Kebijakan Komunikasi

1. Menkes selaku juru bicara utama menjelaskan kebijakan hal yang sifatnya strategis, berdampak luas dan lingkup nasional/internasional.

2. Eselon I/II (termasuk kepala/direktur UPT) terkait isu/program terkait isu/program sebagai juru bicara teknis. Menjelaskan kebijakan/program terkait isu/kasus secara teknis, misal epidemìologi penyakit, pengobatan, pencegahan, dsb.

3. Ka. Rokomyanmas/pejabat yang ditunjuk Menkes sebagai jubir harian.

4. Penyampaian perkembangan kasus harus berdasarkan data dan kebijakan terkini.

5. Sumber informasi yang digunakan berasal dari situs resmi kementrian/lembaga berwenang: infeksiemerging.kemkes.go.id, who.int, cdc.gov.

6. Rokomyanmas berlaku sebagai koordinator dalam penyampaian informasi kepada pers/publik.

7. Permintaan wawancara kepada jubir harus diketahui Rokomyanmas dan didampingi staf Rokomyanmas dan/ humas unit utama.

Communication Strategy for Corona Virus

1. Analisis Situasi

-Penyebaran nCoV 2019 di Indonesia.
-Penyebaran global: penularan human to human, status PHEIC.
-Evakuasi WNI dari China ke Indonesia

2. Tujuan

-Meningkatkan pemahaman pada situasi dan upaya pemerintah agar tercipta ketenangan dan kewaspadaan publik.
-Membangun kesadaran publik untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan (promotif, preventif).

3. Audiens

-Primer: masyarakat yang akan/baru bepergian/kembali dari negara-negara yang dilaporkan terjangkit nCoV-2019.
-Sekunder: WNI dan petugas yang terlibat dalam evakuasi serta keluarganya.
-Tersier: Lintas program Kemenkes terkait (internal), lintas sektor terkait, DPR, media, publik lainnya.

4. Pesan

Update upaya terkini (evakuasi, masa karantina, penanganan kasus), perkembangan kasus, kesiapsiagaan pemerintah, imbauan promotif, preventif, antihoaks.

5. Media

-Owned media:
 Rilis, radio kesehatan, Mediakom, infografis, videografis, vlog & shareable content lainnya.
-Paid media: advertorial di media cetak & online (nasional & lokal).
-Shared media: Akun resmi media sosial Kemenkes, #NarasiTunggal K/L
-Earned media: reportase hasil kunjungan media ke KKP, RS, Lab dsb. Undangan narasumber dalam talkshow TV/radio (nasional & lokal), pressbrief.
-Other media: dialog dengan KOL, netizen.

6. Komunikator

-Jubir Utama: Menkes
-Jubir teknis: Dirjen P2P, Eselon II terkait di P2P, opinion leader/pakar kesehatan.
-Jubir harian: Ka. Rokomyanmas, Sesditjen P2P

7. Taktik/Implementasi

- Tujuan: Opportunity to access, read, memorize, share.
- Teknik: Framing, signing, priming.
- Operasional: Penyampaian pesan kunci melalui media yang tepat oleh jubir yang ditunjuk pada waktu tertentu.

8. Monev:

- Tujuan: Mengetahui keberhasilan strategi komunikasi, menghasilkan upaya perbaikan.
- Monev pada tiap unsur, tahapan dan waktu pelaksanaan stategi komunikasi.

Dibanding virusnya lebih berbahaya informasinya, terutama yang hoaks yang banyak beredar. Menurut saya yang paling parah itu hoaks yang belum lama disebutkan ada empat orang yang meninggal yang ternyata hanya simulasi. Ini berat, menurut saya itu pemotongan skenario dan gambar yang tidak pas. Ini tentu menimbulkan kegelisahan banyak orang, padahal itu hanya simulasi tetapi kesannya seperti sebetulnya.
Terawan Agus Putranto, Menkes RI- mediaindonesia.com (3/2).

Hoaks terkait nCoV 2019 yang sudah beredar di masyarakat adalah pencegahan flu, konsumsi bawang putih, penularan melalui HP dan korban Corona di Soeta.

Begitu pentingnya saring dulu semua berita yang diterima sebelum dibagikan kembali. Sebarkan info atau banner resmi tentang COVID-19 hanya dari akun resmi media sosial Kemenkes RI.

Akun resmi Kemenkes RI:
Twitter: @kemenkesRI
FB: @KementerianKesehatanRI
IG: @kemenkes_ri
Web: kem.kes.go.id/
Hotline di 1500567

Info terbaru kasus Corona :
  • https://www.kemkes.go.id/article/view/20012900002/Kesiapsiagaan-menghadapi-Infeksi-Novel-Coronavirus.html
  • http://infeksiemerging.kemkes.go.id/
  • http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
  • https://www.worldometers.info/coronavirus/

Hotline service



11 Komentar

  1. Wiwin | pratiwanggini.net18 Maret 2020 pukul 14.40

    Informasinya sangat bermanfaat, Yus.. makasih udah share. Semoga Jogja baik-baik saja.. aamiin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mbak Wiwin, amiinnn kiranya semua bisa kembali normal.

      Hapus
  2. Semoga dunia segera bisa menaklukkan virus Covid - 19 ini.

    BalasHapus
  3. Badai pasti berlalu, tetap semangat dan jaga kesehatan. Thank you info tentang Covid-19 mba

    BalasHapus
  4. Semoga pandemi ini segera pergi jauh. Gak enak banget setiap hari worry.

    BalasHapus
  5. Semoga upaya yang dilakukan pemerintah DIY terus dievaluasi dan kalau perlu ditingkatkan ya mbak terkait mewabahnya Corona ini...

    BalasHapus
  6. Aku ngeri tiap mbukak medsos isinya membahas tentang virus Korona ini Mbak. Tapi sengeri apapun kita emang kudu waspada sih. Acara dari Kemenkes ini memang penting banget diadakan di tiap kota sebagai sarana sosialisasi.

    BalasHapus
  7. makasih informasinya mbak, di tengah suasana seperti ini postingan tentang covid-19 sangat bermanfaat menurut saya

    BalasHapus
  8. AKu lega ada hotline 119 walaupun pasti rame juga penelpon mengingat kasus semakin meningkat. Mari tertib jaga kesehatan semoga semua segera membaik

    BalasHapus
  9. Harus ada kesadaran penuh dari setiap individunya untuk WASPADA terhadap Covid 19 ini ya..

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.