Kasih, Sukacita dan Pengharapan di Bulan Oktober

Tahun ini khususnya di bulan Oktober, merupakan masa-masa yang penuh kebahagiaan. Ucapan syukur kepada Tuhan tak henti-hentinya mengalir dari dalam hatiku. 

Di bulan ini, Tuhan sudah menambahkan umur satu tahun lagi. Air mataku sempat menetes ketika mendapat banyak ucapan selamat dari suami, keluarga dan teman-teman. Nggak nyangka aja bisa dapat sebegitu banyak ucapan selamat ulang tahun. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, kebanyakan dari mereka lupa sama ulang tahunku. 

Bagiku nggak masalah sih, mau ada yang ngucapin atau enggak. Toh, sudah besar nggak perlu kaliii, seluruh dunia tahu dan mengucapkan happy birthday. Nggak pernah dirayain juga secara hura-hura paling cuma makan bareng atau dimasakin mie panjang umur. Udah!

Tahun ini adalah tahun kedua usia pernikahanku. Itu artinya ini ketiga kalinya, melewati ulang tahunku bersama suami. Di tahun sebelumnya, kami mengisi hari spesial itu dengan makan malam di restoran. Cieee! Tapi tahun ini aku minta nggak usah ke restoran. Bagi-bagi roti sama bawa konsumsi aja saat komsel. Namun, rencana kedua gagal karena bareng sama acara gereja. Ya sudahlah dibikin woles aja, ha, ha.

Dalam hati aku kecewa kenapa nggak pernah bisa berhasil bawa konsumsi dalam komsel pas berdekatan dengan hari spesial. Bayangin aja dari bulan Juni kami pengen bawa, tapi ada saja moment yang buat jadi batal. 

Dari suami, aku belajar jadi orang yang nggak gampang dikit-dikit ngambek. Bersyukurlah dalam segala hal. Entah kenapa situasi di gereja juga mendukungku untuk mengingatkanku selalu mengucap syukur dengan muncul lagu "Kubersyukur Bapa". Dan itu diulang-ulang terus. Puji Tuhan saya jadi bisa terus mengucap syukur meski ada banyak hal yang bikin aku sebenarnya bisa saja tidak mengucap syukur. Banyak hal yang mengecewakan dalam hidupku. Termasuk diriku sendiri. Ya, ada rasa kecewa terhadap diriku. 

Aku menyadari bahwa diriku bukan orang yang selalu baik dan bisa menyenangkan orang lain. Ada sikapku yang bisa dibilang kurang menyenangkan terutama jika ada sesuatu yang bikin aku tiba-tiba takut, tiba-tiba marah, ngambek, nggak mau ngapa-ngapain dan bisa nangis sendiri tanpa bisa mengungkapkan penyebabnya. Untuk kembali menjadi normal pun lama, bisa menghabiskan waktu seharian. 

Bila sudah seperti itu aku hanya ingin ditemani. Diajak berdoa dan didoakan. Setelahnya aku akan merasakan ketenangan. Kalau selama hidup dengan suami, biasanya dia akan menemaniku dan mengajakku mengenali apa sih yang ada dalam pikiranku, dalam perasaanku. Jangan dikira hal itu mudah, tidak itu sangat lama. Sulit sekali mengenali apa yang sebenarnya aku rasakan. 

Mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri itu tidak mudah jika kamu belum mengasihi dirimu. Mungkin kalimat tadi yang membuatku menjadi orang yang sulit untuk memberikan perhatian bagi orang lain. Tetapi dalam pernikahan aku belajar untuk mengasihi. Bukan lagi memikirkan perasaanku saja tetapi juga perasaan suamiku. 

Melalui komsel dan komunitas di gereja saat ini membawaku ke sebuah titik di mana aku belajar kembali tentang kasih. Paulus dalam 1 Korintus 13:2 menulis "Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna".  

Mengasihi itu tidak mudah jika dilakukan sendiri tanpa pertolongan Tuhan. Begitu banyak hal di dunia ini yang membuat kita kepahitan, putus asa bahkan mengasihani diri sendiri. Namun terpujilah Tuhan, karena kasih itu sesungguhnya sudah hadir dalam hati kita. Sehingga kita bisa dengan mudah mengasihi orang-orang di sekitar kita. 

Dan itulah yang kurasakan, ketika teman-teman dan keluarga bahkan suami membuat hari ulang tahunku jadi terasa spesial dengan ucapan selamat. Seharian itu, hapeku sibuk sekali notifnya, wkwkwk. Terima kasih buat kalian yang sudah memberikan ucapan dan doa buat saya. 

Kejutan ulang tahun ternyata nggak berhenti sampai di sini. Karena lebih spesialnya lagi, suami dapat hadiah menginap dan jalan-jalan di Balkondes Kembang Limus, Borobudur, Magelang. Wow! 

Asyiknya jalan-jalan kami akan saya tulis dalam postingan selanjutnya. Bagiku ini adalah hadiah terindah yang Tuhan kasih dalam hidupku di bulan aku ulang tahun. Tahu nggak sih, kalian kalau aku tuh punya sukacita yang meluap-luap dari dalam hati. Bukan jalan-jalan biasa tapi ada banyak pelajaran yang kupetik lewat kegiatan ini. 

Jadi tunggu postinganku selanjutnya ya! Tuhan memberkati!


0 Komentar