Halo? Siapa di sini yang masih belum punya Instagram? Kalau ada, saya mau katakan kamu beruntung karena nggak mengalami fenomena menyebalkan yang sering aku alami. Apa itu? Ya, apalagi kalau bukan masalah follow-followan!

follow loop

Drama Klasik Followloop 


Nah, pasti para pengguna instagram tahu banget dong soal ini.

Yang lebih menyebalkan lagi adalah saat ada orang komen atau DM, "folback ya!". Trus aku folback dia, eh, nggak lama kemudian atau beberapa hari lagi, dia tiba-tiba unfoll aku.

GEMEZZZ nggak sih???!!!@#$%?! (Ups, Maapkan saudara-saudara!)

Otomatis dong, saya unfoll balik. Besoknya dia follow lagi sambil DM kata-kata yang sama. Kali ini aku diemin aja, biar aja pasti dia akan unfoll aku lagi begitu sudah difollback.

Aku suka berdiskusi tentang hal ini sama suami. Apalagi jika pelakunya adalah orang yang kami kenal, orang biasa yang profesinya bukan selebgram, bukan penulis atau tokoh terkenal lain yang pengikutnya udah ribuan bahkan jutaan akun. Aku sering tanya kenapa sih dia unfoll? Sok-sokan deh, kayak artis.

Nggak secara langsung sih. Paling pas ketemu, aku bilang folback akun IG-ku dong. Lalu dia follow, eh, nggak lama dia kemudian udah unfoll lagi.

Kalau kata suami sih, mungkin bagi dia adalah sebuah kebanggaan tersendiri jika punya follower banyak tapi dia cuma nge-follow dikit.

Jadi, kalau ada yang tiba-tiba follow, mending dicek dulu selisih antara follower sama yang difollow akun itu berapa? Kalo yang difollow cuma separuh atau bahkan cuma sepersekian followernya mending nggak usah difolback. Karena percuma, dia bakal nge-unfollow akunmu juga suatu hari.

Kalo selisihnya cuma dikit dalam kisaran ratusan masih oke untuk difollow karena artinya dia nggak haus follower.

Nah, bagaimana dengan akun intagramku? Sejauh ini perkembangan followerku lumayan naik. Bahkan jika dibanding dengan akun suami yang lebih lama dibuat, akun instagramku lebih cepat bertumbuh.

Lumayan sih, jika diikutkan campaign ya bisa masuk lah! Tapiii... kayaknya kudu berjuang sampai dapat 10ribu follower buat dapetin job yang dari 'itu' deh! Duh, ngos-ngosan nggak sih?!

Sempat juga heran, pengikutku kok bisa lebih banyak dari akun yang aku ikutin. Meski selisihnya nggak banyak. Jujur, aku nggak mem-follow balik akun yang aneh-aneh atau isinya iklan produk yang nggak aku butuhkan.

Stress Naikin Followers

Belakangan aku juga ikut loop-loopan biar nambah follower. Di situ saya sempat stress juga.

KENAPA???!

Karena anggotanya kebanyakan olshop dan para endorse anak-anak, padahal saya pengen punya teman IG yang sama-sama blogger, suka masak, suka baca buku. Tapi, apa boleh buat jika mau difollow ya harus komitmen untuk memfollow mereka. Dan aturannya nggak boleh unfoll, padahal ada beberapa diantara mereka yang nggak mau follow balik bahkan sampai sesi berakhir.

Lantas apa yang aku lakuin? Ya, bersih-bersih dulu sebelum sesi selanjutnya dimulai. Cek lewat aplikasi unfollow. Yang belum difolbek sama yang belum follow akan ketahuan. Apesnya, akunku justru dilaporin sama akun yang nggak follow aku di sesi sebelumnya. Duh, sebelnya dobel nggak sih? Padahal aku cuma ngebersihin akun yang nggak mem-follow aku. Celakanya akun yang melaporkan aku, follow di saat aku unfoll dia. Padahal saat itu, aku sudah follow lagi, hu, hu, hu.

Setelah hal itu terjadi, aku males ikut loop-loopan lagi. Mau ikut lagi sih, tapi dengan catatan, pesertanya bukan akun yang isinya aneh-aneh.

Belakangan saya baru tahu kalo ternyata satu akun Instagram itu dibatasi hanya bisa mengikuti 7500 akun saja (please ralat jika keliru). Sedangkan untuk pengikutnya tidak terbatas bisa sampai puluhan ribu. Kalau begini mau gimana lagi? Nggak bisa juga nyalahin yang punya akun puluhan ribu untuk folback lagi.

Ya, itu ceritaku tentang drama follow loop, kalau kamu gimana? Boleh diceritakan di kolom komentar loh! Makasih sudah berkunjung.

Baca Juga: 

Mengapa Saya Memilih Catatan Yustrini untuk Blog Ini? 
Tipe-tipe Pengguna Media Sosial 


3 Komentar

  1. Ga berani ikut loop saya, mbak. Tahu diri bahwa saya ga bisa online terus. Ga bisa follow akun olshop. Ga deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kalau ikutan loop harus online di jam tertentu itu berat juga. Kadang kelewat.

      Hapus
  2. Mampir'di sini karena kepo,hi hi. Ikutan follow loop Itu berat,tapi jadi admin follow loop Instagram Indonesia Saling Follow yang aturannya ketat Itu lebih berat. Betapa tidak mudahnya mengatur ratusan orang jika ada segelintir kecil pemilik akun yang sulit diatur. Tidak mikir orang lain sudah luangkan waktunya untuk masukkan pemilik akun sulit diatur itu ke dalam grup setelah periksa profil dan feed-nya.

    Soal akun jualan dan pemengaruh (influencer) , posisinya
    setara, sama-sama menawarkan produk barang atau jasa. Jadi semestinya di acara saling follow bersinergi sebagai mitra sejajar bersama pemilik akun biasa.
    Soal unfollow setelah acara selesai, silakan saja jika ingin namanya berada di urutan blacklist terus setiap sesi. Tidak ada yang respek dengan perilaku demikian karena komunitas punya acuan agarr peserta merasa aman dan nyaman.
    Lagian saya sudah bekerja keras membangun pondasi komunitas dari sejak awal berdirinya. Tentu butuh kesabaran ekstra dalam menghadapi perilaku manusia dan mesin algoritma Instagram yang tidak terduga.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.