Hidup cuma satu kali, jadikan setiap momen dalam hidup menjadi penuh warna dan berharga. Dan itu yang sedang saya lakukan saat ini. Sebisa mungkin saya memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang nantinya akan berguna buat masa depan saya. Banyak hal yang terjadi dalam hidup saya di tahun 2018, jadi sulit untuk memilih momen terbaik apa yang akan saya tulis di sini. Karena buat saya pergi nonton sama suami juga bisa jadi momen terbaik. Setiap orang pasti punya best momen masing-masing. Mungkin best momen kebanyakan orang adalah saat lulus sekolah, kuliah, ketrima kerja, dapat rumah impian, menikah, melahirkan, dll.
waktu terbaik

Intinya, buat saya best momen tahun ini adalah ketika dapat menjalani kehidupan yang benar-benar baru bersama orang yang saya cintai yaitu suami saya. Ya, saya baru saja menikah tahun lalu dan langsung diboyong suami ke kota Yogyakarta. Hal ini tentu sempat bikin saya kangen sama mama dan kakak saya. Beruntung, saya punya suami yang baik banget. Dia sosok laki-laki yang nggak gengsi untuk ikut membuat makanan bareng, beres-beres rumah. Menjadi istri jelas sesuatu yang sangat baru buat saya. Kesibukan saya pun diwarnai dengan pekerjaan rumah sehari-hari seperti memasak, mencuci baju, ngepel, cuci piring, setrika, menyiapkan baju suami, membersihkan rumah yang seakan pekerjaan itu tiada habisnya ada terus setiap hari. Ya, ini belum ada apa-apanya dibanding teman-teman yang sudah punya anak dua atau tiga. Umumnya mereka sering curhat jika apa yang mereka lakukan seringnya nggak terlihat hasilnya sama suami. Kalo mendapati rumah berantakan, tinggal tanya kamu ngapain sehari di rumah, kok rumah masih kayak kapal pecah? Kalo sudah rapi, suami juga tanya kamu nggak ngapa-ngapain ya sehari? Capek deh!

Menjadi ibu rumah tangga memang sebuah tantangan tersendiri buat kaum wanita. Di satu sisi kami pengen rumah rapi teratur, di sisi lain kami juga nggak mau dibilang cuma numpang hidup sama suami karena pemasukan cuma dari gaji suami. Makanya banyak ibu rumah tangga yang menekuni profesi ganda jadi pedagang, bisnis online, penulis, penjahit atau apa saja yang bisa dikerjakan di rumah. Selain mengurus rumah, anak-anak, mereka juga dapat pemasukan tambahan. Tapi kesibukan yang demikian sering bikin para wanita rentan jadi stres, karena di mata masyarakat kita jadi ibu rumah tangga dengan kerja sampingan hanya sebuah pekerjaan yang tidak berkelas. Padahal peran para ibu-ibu sungguh besar untuk kelangsungan hidup keluarga dan akhirnya berdampak ke masyarakat. Lho, kok jadi serius gini? He, he, he.

Beruntungnya saya punya suami yang mendukung ketika sedang terpuruk karena merasa bosan di rumah. Karena kegiatan saya full di rumah bersama ibu mertua, sementara suami bekerja. Ada di rumah bersama mertua tanpa kesibukan yang tidak terlihat (karena kegiatanku sementara ini menekuni dunia menulis) agak kaku juga sih, mau duduk di luar kamar sambil nge-blog di hp nggak enak, ngetik terus di komputer nggak enak, duduk di luar sambil baca buku kok ya nggak pas. Intinya saya merasa bahwa kegiatanku pasif banget dan tidak kelihatan hasilnya. Beda sama kakak ipar suami yang kerjaannya menjahit dan wira-wiri antar jemput anak. Sedangkan saya? Nggak pernah terlihat megang sesuatu selain HP dan komputer. Kerjanya pun di kamar karena kalo mau ngungsi ke perpustakaan nggak punya laptop, nggak bisa naik motor juga, hadech.

Menginjak satu tahun pernikahan, saya masih dilanda galau untuk mengisi waktu saat ditinggal kerja suami dan keinginan untuk berkarya sambil membantu perekonomian keluarga. Penguatan dan penghiburan selalu diberikan sama suami, termasuk dukungan untuk menjadi fulltimer blogger dan mengikuti lomba blog. Hasilnya tahun ini saya berhasil menang juara ke-3 lomba Blog & Vlog Campaign yang diadakan oleh salah satu aplikasi survey online.

Selain dukungan tadi, dia sering mengajak saya ikut kegiatan di gereja dan kadang juga pergi berpiknik agar saya tidak jenuh di rumah. Puncaknya adalah pergi ke Kaliurang kemarin, selain berpiknik kami juga merayakan momen ulang tahun pernikahan kami yang pertama sekaligus bulan madu. He, he, maklum karena waktu nikah nggak ada bulan madu sama sekali. Sehabis menikah suami saya langsung kerja lagi. Bangga juga sih, punya suami yang bekerja dengan rajin, Tuhan selalu memberkati orang yang rajin, kan? Dari hasil kerja itulah, suami saya bisa mengajak saya berpergian. Walau masih dalam kapasitas untuk dua orang, itu pun perginya nggak jauh-jauh hanya sekitar Yogyakarta dan Purwokerto. Dan hasil dari jalan-jalan itu selalu saya tulis di blog saya ini.

Hidup di jaman now nggak komplit piknik tanpa berfoto ria, inilah yang kami lakukan. Hampir tiap saat kami selalu foto. Jika dikumpulkan sudah banyak sekali foto-foto kami tersimpan dalam file HP. Jadi harus dipindah dulu setiap akan pergi lagi karena penyimpanan memori HP saya yang kecil.  Belum lagi kalo mau browsing cari tempat yang akan dituju plus buka Maps. Belum sampai tujuan smartphone udah megap-megap kepanasan dan low bat. Repot deh, kalo mau pergi kemana-mana. Mungkin saya harus ganti smartphone tahun ini juga *melirikpaksuami. Intinya smartphone saya nanti harus memenuhi kriteria seperti desain keren, memiliki kamera yang kalo buat selfie jadi bikin saya makin cantik (cieee!), punya kapasitas penyimpanan yang besar dan yang terpenting dukungan GPU Turbo yang memungkinkan saya menggunakan smartphone buat browsing, ngetik atau pun nge-game sepuasnya.

Huawei Nova 3i, Smartphone Impian Saya di Tahun 2018.

Quotes Bung Karno berbunyi "Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang. Nah, jadi saya boleh dong ya bermimpi punya smartphone impian yang harganya belasan juta?

Stt, nggak usah beli yang mahal-mahal ya, yank. Bisik suami saya.

Saya bengong sambil kedip-kedip.

Ini ada smartphone keluaran baru dari Huawei yang bentuknya keren banget, fiturnya juga oke. Lanjutnya. 

Saya mulai cemberut. Huawei apa itu? Pasti murah kan, kalo beliin istri sukanya yang murah, ah nggak mau! Saya buang muka.

Lihat dulu, dong yank. Nih, kamu bisa lihat semua spesifikasi Huawei Nova 3i dulu.

1. Desain keren dengan layar yang besar.



Huawei Nova 3i menyediakan dua model warna yaitu hitam dan Irish Purple. Kalo dilihat-lihat warna ini seperti gradasi warna biru dan ungu terong ya. Bagus banget mirip warna-warna smartphone premium yang harganya belasan juta. Keren habis, deh! Layarnya cukup lebar berukuran 6,3 inch FHD+ (2340 x 1080) tapi tetap pas masuk di kantong kok.

2. Memiliki 4 kamera yang diperkuat AI (Artificial Intelligence).

Dapat dibayangkan jika ada smartphone yang memiliki 24 MP+2 MP kamera di depan dan 16 MP+2 MP lagi di belakang, pasti hasil jepretannya bakal oke punya. Wah, mending beli Huawei Nova 3i aja daripada beli kamera DLSR yang mahal. Adapun fitur yang ada dalam Huawei Nova 3i bakalan disukai oleh kita yang suka selfie-selfie karena kameranya memiliki kemampuan untuk mencapai detail yang jelas dan kedalaman yang akurat sehingga dapat mempercantik wajah kita dengan algoritme canggih agar tetap terlihat alami dan menarik.

Fitur HDR Pro-nya memberikan foto dan video presisi yang seimbang dengan pratinjau waktu nyata bahkan saat di bawah sinar matahari.

AI 3D untuk Qmoji siap mempelajari dan menganimasikan ekspresi wajah, gerakan dan suara untuk menghasilkan Qmoji dengan format GIF dan video yang lebih dipersonalisai untuk pesan yang lebih menarik.

Kamera belakang ganda 16 MP + 2 MP dengan aperture f/2.2 menciptakan efek bokeh profesional dan alami. Meski lebih rendah dari kamera depannya, kamera belakang ini dipastikan dapat menangkap gambar jernih meski dalam keadaan yang minim cahaya. Ada juga mode 16X Super Motion yang dapat merekam setiap gerakan dan mengubah momen menjadi sorotan aksi dengan 480 frame per detik.

3. Storage 128 GB paling besar di kelas smartphone mid-end saat ini.


Nah, ini yang paling saya suka dari Huawei Nova 3i yaitu kapasitas penyimpanan internal sampai 128 GB dan dapat ditingkatkan menjadi 256 GB. Saya bisa simpan file-file, foto, video, aplikasi yang gede seperti game tanpa harus takut kehabisan ruang. Nggak perlu dikit-dikit menyeleksi atau memindahkan file tidak berguna.

4. Diperkuat dengan GPU Turbo untuk kemampuan gaming.



Yang nggak kalah penting adalah teknologi GPU Turbo yang memungkinkan Huawei Nova 3i menjadi smartphone yang memanjakan para maniak game. Transisi yang lembut antara 4G dan Wi-Fi memberikan pengalaman yang mulus, bahkan ketika jaringan mengalami penundaan.

Nah, gimana yank? Oke, kan spesifikasi Huawei Nova 3i.

Wah, keren abis pokoknya. Begitu lihat gambarnya aja langsung suka, suka, suka banget, Mau dong!

Kamu kan baru ikutan Giveaway Blognya Jiwo, kan? Aku doain aja kamu menang ya, dan dikirim 1 Huawei Nova 3i-nya.

O, iya. Ya, ya. Amin, amin, Huawei Nova 3i-nya buat saya satu ya, Jiwo, Mbak Pungky dan Mas Topan. Makasih *Qmoji kedip-kedip. 

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Blognya Jiwa

Sumber Tulisan & foto: https://consumer.huawei.com/id/phones/nova3i/



2 Komentar

  1. Nice handphone nih, udah beberapa kali liat dan baca review nya, dan tetap terlihat memarik

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.