Jangan Mudah Percaya! Ini 9 Mitos Tentang Jerawat yang Beredar di Masyarakat
Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling umum dialami oleh remaja hingga dewasa. Namun, dibalik fakta medisnya, ada begitu banyak mitos yang beredar luas di masyarakat. Sayangnya, tidak sedikit orang yang percaya pada informasi yang salah, sehingga alih-alih membaik, kondisi jerawat justru makin parah. Penanganan jerawat harus berdasarkan pemahaman yang benar agar hasilnya maksimal dan kulit tetap sehat.
Banyak orang yang rela mencoba berbagai cara, dari perawatan alami hingga skincare mahal, tanpa memahami akar penyebab jerawatnya. Kini, tersedia berbagai paket jerawat dari layanan kesehatan terpercaya seperti Halodoc yang memberikan solusi berbasis medis dan sesuai dengan kebutuhan kulit.
9 Mitos Tentang Jerawat yang Masih Banyak Dipercaya
Namun, sebelum itu penting untuk membedakan mana yang fakta dan mana yang mitos. Yuk, simak 9 mitos tentang jerawat yang perlu diwaspadai berikut ini!
1. Jerawat Hanya Terjadi karena Wajah Kotor
Melansir dari Atrium Health, ini adalah salah satu mitos paling populer. Padahal, jerawat tidak hanya muncul karena wajah kotor, tetapi juga karena faktor hormon, stres, pola makan, dan genetik.
Membersihkan wajah terlalu sering juga bisa menjadi penyebabnya karena merusak skin barrier. Sabun wajah memang penting, tetapi jika mencuci wajah terlalu keras atau terlalu sering, kulit bisa menjadi kering dan memproduksi lebih banyak minyak yang justru memperparah jerawat.
2. Sinar Matahari Bisa Mengeringkan Jerawat
Banyak orang mengira bahwa berjemur di bawah sinar matahari bisa menyembuhkan jerawat karena kulit tampak lebih kering. Namun, paparan sinar UV sebenarnya dapat merusak kulit dan menyebabkan peradangan.
Selain itu, sinar matahari berlebihan juga dapat meningkatkan produksi minyak dan memperparah jerawat jangka panjang. Gunakan sunscreen non-komedogenik sebagai perlindungan harian.
3. Jerawat Akan Hilang Sendiri Seiring Bertambahnya Usia
Faktanya, jerawat bisa muncul di segala usia, bahkan pada usia 30-an hingga 50-an. Jenis jerawat dewasa biasanya dipicu oleh stres, perubahan hormon, atau gaya hidup.
Mengabaikan jerawat karena menganggapnya akan hilang sendiri bisa menyebabkan bekas jerawat atau hiperpigmentasi yang lebih sulit diatasi nantinya.
4. Makan Cokelat dan Gorengan Langsung Menyebabkan Jerawat
Meskipun makanan tinggi gula dan lemak bisa memengaruhi kondisi kulit, bukan berarti setiap orang yang makan cokelat atau gorengan langsung akan berjerawat. Respons tubuh terhadap makanan sangat bervariasi.
Namun, mengonsumsi makanan tinggi indeks glikemik secara berlebihan memang dapat memicu peradangan yang berkontribusi pada jerawat. Jadi, konsumsi secukupnya tetap penting.
5. Perawatan Mahal Pasti Ampuh Atasi Jerawat
Harga tidak selalu menjamin hasil. Banyak produk mahal di pasaran yang belum tentu cocok untuk semua jenis kulit. Penanganan jerawat harus sesuai dengan kondisi kulit dan penyebab utamanya. Sebaliknya, kombinasi konsultasi medis dan penggunaan paket jerawat yang sesuai justru bisa memberikan hasil lebih optimal tanpa harus menguras kantong.
6. Memencet Jerawat Bisa Membuatnya Cepat Hilang
Memencet jerawat adalah kebiasaan yang sangat berisiko. Memencet jerawat tanpa alat steril dapat menyebabkan infeksi, menyebarkan bakteri, dan menimbulkan bekas luka permanen. Jika jerawat meradang atau bernanah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit agar bisa ditangani dengan prosedur yang aman dan higienis.
7. Jerawat Bisa Sembuh Total dengan Obat Saja
Pengobatan memang membantu, tapi jerawat bukan hanya masalah kulit luar. Perlu kombinasi dari gaya hidup sehat, pengaturan stres, pola makan seimbang, dan rutinitas skincare yang tepat.
Obat tanpa dukungan dari faktor lain hanya akan memberi hasil sementara. Oleh karena itu, penting untuk menjalani perawatan menyeluruh yang mencakup aspek internal dan eksternal.
8. Pakai Pasta Gigi Bisa Mengeringkan Jerawat
Mitos ini masih dipercaya banyak orang. Pasta gigi memang mengandung bahan antibakteri, tetapi formulanya tidak dirancang untuk kulit dan bisa menyebabkan iritasi parah, bahkan luka bakar ringan.
Melansir dari Narayana Health, penggunaan pasta gigi bisa memperburuk kemerahan dan peradangan pada jerawat. Sebaiknya gunakan produk spot treatment yang memang diformulasikan khusus untuk jerawat.
9. Hanya Remaja yang Mengalami Jerawat
Jerawat bukan hanya masalah remaja. Banyak orang dewasa, bahkan mereka yang tidak pernah mengalami jerawat saat remaja, bisa mengalami breakout akibat stres kerja, siklus menstruasi, atau skincare yang tidak cocok.
Oleh karena itu, jangan ragu mencari penanganan profesional jika jerawat muncul di usia dewasa. Solusi yang tepat bisa membantu mengurangi jerawat sekaligus mencegah bekasnya.
Percaya pada mitos seputar jerawat justru bisa memperparah kondisi kulit dan membuat proses penyembuhan semakin lama. Jerawat merupakan masalah medis yang perlu ditangani secara tepat berdasarkan penyebabnya. Mulai dari pola hidup hingga dukungan medis, semua aspek perlu saling melengkapi dalam proses penyembuhan jerawat.
Jika masih bingung dengan kondisi kulit atau ingin penanganan jerawat yang tepat, Anda bisa langsung berkonsultasi melalui Halodoc. Halodoc menyediakan berbagai informasi medis, layanan konsultasi dengan dokter kulit, serta paket jerawat lengkap yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Kunjungi situs resmi atau unduh aplikasinya untuk informasi lebih lanjut!
Referensi:
Atrium Health. (n.d.). Common Myths About Acne.
https://www.wakehealth.edu/stories/common-myths-about-acne.
Narayana Health. (2024). 10 MYTHS VS FACTS ABOUT ACNES.
https://www.narayanahealth.org/blog/10-myths-vs-facts-about-acnes.
0 Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.