Ciri Khas Ramadhan 

Ramadhan itu dikenal dengan bulan puasa, di mana seluruh umat muslim di dunia melaksanakan ibadah puasa selama kurang lebih satu bulan. Dan spesial di Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam, biasanya ada hal-hal yang cuma ada saat bulan puasa.

Apa sajakah itu?

1. Pemandangan berbeda di jalan

    Banyak warung makan yang tutup di siang hari selama Ramadhan menjadikan suasana yang berbeda, meski ada beberapa yang tetap buka untuk melayani orang yang sedang tidak berpuasa atau nonmuslim. Ada juga yang baru buka di sore hari. Dan suasana sepi warung makan mendadak ramai saat menjelang berbuka.

2. Banyak Pasar/Lapak Ramadhan

    Munculnya warung Ramadhan di pinggir-pinggir jalan. Orang yang tidak biasa berjualan mendadak akan keluar berjualan di sebuah meja kecil atau stan di depan toko yang sudah tutup. Biasanya mereka menjual aneka takjil seperti bubur mutiara, kolak, es buah, es cendol, kue basah, lauk pauk, kue-kue dll.

3. Banyak acara buka bersama

    Kadang acara reuni pun disulap jadi acara bukber walau tak semuanya beragama Islam. Tapi tetap seru karena untuk menjalin silahturahmi dan merawat kebhinekaan.

4. Ada kue kering yang mulai dipajang di toko dan supermarket

    Kue Nastar, Lidah Kucing, Kastengel dan aneka kue kering homemade jadi penghias rak-rak depan toko dan supermarket. Meskipun pasti ada tiap tahun namun penjualan kue kering ini tetap laris manis tak kalah dengan penjualan biskuit atau wafer kemasan. 

5. Masjid yang ramai dengan orang beribadah

    Pengunjung di masjid meningkat tajam. Khusus bulan Ramadhan ada yang berbeda yaitu pembagian aneka takjil dan nasi berkat yang isinya nasi, sayur dan lauk-pauk. 

6. Petasan

    Suara petasan pasti terdengar saat subuh. Walau sudah dilarang masih saja ada yang main petasan. Duh, hati-hati ya dik, kalau bermain petasan.

7. Ada yang bagi-bagi takjil di jalan

    Hanya saat Ramadhan saja ada orang bagi-bagi takjil gratis di perempatan jalan. Barang gratis banyak yang mau ya 😀 (termasuk saya, he, he).

8. Iklan makanan dan minuman di televisi

    Nggak tahu kenapa justru iklan makanan dan minuman lebih banyak keluar di tv saat siang hari. Ha, ha. Saya aja yang nonmuslim jadi pengen beli. Mungkin ini saat yang tepat buat menaikkan omzet mereka yaa. Di mana makanan justru lebih laku saat puasa daripada hari biasa. Perputaran uang pun lebih cepat saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

9. Kurma ada di mana-mana

    Kudapan manis ini mendadak nge-hits saat puasa. Banyak dijual di toko-toko langganan saya, padahal kalo hari biasa cuma bisa ditemukan di supermarket saja. Lha, tukang sayur aja sekarang bawa. Tadi pagi baru aja ditawarin, "Neng, kurmanya Neng!" Wk, wk, wk.


10. Acara masak di tv menjelang berbuka

      Mendadak ada chef-chef bermunculan unjuk resep menjelang berbuka. Duh, kok masaknya nggak dari tadi sih, keburu lapar kalo harus masak dulu, chef!

Baca Juga:  Yang Seharusnya Jadi Moment Terbaik Ramadhan

Hidangan spesial di bulan Ramadhan khas Purwokerto



mendoan
Sumber: pajaa.com

    Purwokerto adalah salah satu kota di Jawa Tengah, suka menjadi tujuan mudik bagi warga Jakarta dan kota besar lain di Indonesia. Kotanya sendiri tidak begitu ramai, nggak macet dan masih ramah lingkungan. Merupakan kota tujuan untuk belajar juga karena banyak Universitas swasta maupun Negeri yaitu Unsoed (Universitas Jendral Soedirman).

Kraca Keong
Sumber: detikcom

    Menjalani aktifitas puasa di kota ini kurang lengkap jika tidak mencicipi kuliner khasnya seperti mendoan lengkap dengan sambal kecap yang lezat, soto khas Sokaraja, keripik tempe, Nopia, Widaran, Sohun Ayam sampai Kraca. Yang disebut terakhir ini adalah menu masakan khas Purwokerto yang wajib dinikmati saat berbuka puasa.

Baca Juga: Tradisi Lebaran di Indonesia

Apa itu Kraca?

    Kraca adalah masakan hidangan berbuka puasa bagi masyarakat Purwokerto. Kalau ada orang yang belum pernah mencoba Kraca, berarti dia bukan orang Purwokerto. Bahan bakunya adalah koeng sawah. Dimasak sedemikian rupa sehingga menimbulkan cita rasa yang enak dan nggak amis.

   Tak perlu repot mengolah dan memasak keong sendiri apalagi mencari di sawah😂. Karena kita dengan mudah menemukannya di daerah Kauman Lama, Purwokerto Timur. Di sana kita bisa membeli Kraca yang sudah dimasak dengan berbagai bumbu rempah-rempah. Tapi datangnya jangan terlalu sore, karena banyak orang yang antre hanya untuk membeli Kraca.

    Menurut pedagang Kraca, ia bisa menjual 100-150 kg perhari di bulan Ramadhan. Kraca ini juga dijual pada hari-hari biasa, namun saat Ramadhan akan meningkat drastis karena warga menjadikan Kraca, hidangan yang wajib ada saat berbuka.

    Hmm, mau mencicipi kuliner ini? Silakan datang ke Kauman Lama, Purwokerto Timur.


Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway www.noviadomi.com/2017/05/give-away-noviadomi1.html

7 Komentar

  1. aku juga suka masakan kroco mbak. Apalagi kalau ditumis bumbu kecap

    BalasHapus
  2. coba ada foto kraca nya ya jadi bisa ada gambaran.. hehe..

    BalasHapus
  3. wah banyak menu yang belum pernah aku coba nih mba.. kapan kapan mau coba ahhh... makasih yaa sudah ikutan GA aku... next aku info yaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo gitu cobain mbak, hihihi.. Trimakasih kembali mbak Novia, moga sukses GAnya, ditunggu pengumumannya. Semoga hadiahnya bisa nyantol satu buat saya 😁

      Hapus
  4. banyak takjil sama nasbung bertebaran mbak

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.