Indahnya Mengampuni dan Memaafkan Orang Lain
Tulisan ini ditulis ketika aku sedang kesel-keselnya sama orang. Dan seketika Tuhan ingatkan bahwa aku harus belajar untuk mengampuni. Dan tiba-tiba aku teringat sama Firman Tuhan yang bunyinya demikian:
Matius 18:21-22 (TB) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Lalu apakah seketika kekesalanku sama orang itu reda dan berusaha mengampuni? Enggak sih! Aku malah mencari cara gimana biar orang itu kapok. Haha.
Tapi rupanya Roh Kudus nggak mau diam. Dia malah ngingetin aku ayat lagi. Ampuun deh!
Roma 12:19-21 (TB) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Lepaskan Pengampunan, Sebab Pembalasan Adalah Hak Tuhan
Kemarahan membuat orang tidak bisa berpikir dengan jernih
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Sedang Marah atau Emosi?
1. Ambil napas panjang, hitung sampai 20 kali. Ulangi sampai kamu merasa lebih tenang.
Biasanya kalo aku sedang merasa marah, selalu ambil napas dan menghitung dari angka satu sampai dua puluh. Jika masih marah, hitung lagi. Dan biasanya ampuh biar kemarahan segera surut.
Pengkhotbah 10:4
Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.
2. Berdoa, minta pertolongan Tuhan agar hatimu dilembutkan
Bapa lembutkanlah hatiku...
Lirik lagu rohani ini selalu muncul setiap aku marah. Meski aku sedang marah, tapi ada lagu-lagu pujian yang mengalun di dalam hati. Aku percaya ini pekerjaan Roh Kudus
3. Keluarkan uneg-unegmu biar lega
Aku ini tipe orang yang kalo marah cenderung mendiamkan orang, tapi efek marahnya lama dan betah berjam-jam bahkan masuk hitungan hari. Tapi aku juga pernah marah dan langsung menyampaikan apa yang bikin aku marah. Dan ajaibnya kemarahanku itu cuma sebentar, serta nggak berlarut-larut.
Namun cara yang kedua itu bisa memancing pertengkaran hebat sih, kalo yang jadi sasaran amarah emosinya juga nggak terbendung.
Jadi aku pilih untuk nulis apa yang bikin aku marah di buku atau note ponsel. Atau curhat ke suami/teman yang bisa dipercaya buat ngeluarin kemarahanku. Cara ini lebih aman. Karena selain lega, kita juga bakal dapat nasehat dari suami atau teman kita.
4. Ingat kemarahanmu bisa mendatangkan celaka bagimu dan keluargamu sendiri
Saat marah sebaiknya jangan melakukan hal-hal yang berpotensi bisa melukai diri sendiri atau orang lain. Amsal 20:3 (TB) "Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak."
5. Doakan orang itu
Ini cara yang cukup ekstrem. Kalo kita lagi marah sama orang itu, do'ain biar dia bertobat dan sadar kalo dia bikin orang jadi marah. Berkati dia.
6. Kalo marah jangan lama-lama
7. Lepaskan Pengampunan
Matius 6: 14-15 "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Percaya deh hidup akan lebih lega kalo kita bisa melepaskan pengampunan kepada orang lain. Nggak ada gunanya juga memendam amarah dan kebencian kepada orang lain. Malah timbul niat jahat dari hati kita dan menimbulkan dosa. Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang. Menjadi terang dan garam bagi dunia yang gelap ini. Itulah yang menjadikan hidup kita jadi berharga. Muliakanlah Tuhan dalam hidupmu. Jadi berkat dan bukan jadi beban bagi masyarakat.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan kita hati yang lemah lembut dan mudah memaafkan kesalahan orang lain. Biarlah doa, "Ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami" Memang jadi nafas hidup kita dan di bumi seperti di dalam surga itu dapat diperoleh. Amin.
Sekian renungan kali ini. Tuhan Yesus memberkati.
0 Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.