Jenis obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan

Tahukah Sobat bahwa ada jenis obat yang tidak boleh diminum bersamaan? Seringkali kita tidak tahu akan hal penting ini. Padahal, ada berbagai jenis obat yang jika diminum bersamaan, dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan kita.

Untuk memastikan apakah obat yang kita konsumsi aman untuk diminum secara bersamaan atau tidak, kita bisa cek dokter online untuk menanyakan kepastiannya. Dokter akan lebih tahu apakah obat atau vitamin tersebut aman atau tidak untuk dikonsumsi.

Berikut ini saya uraikan beberapa jenis obat yang tidak boleh diminum secara bersamaan.

1. Antibiotik dan obat kontrasepsi oral

Contoh dari obat kontrasepsi oral ini adalah pil KB atau morning after pill. Sobat Catatan Yustrini harus waspada jika harus mengkonsumsi antibiotik bersamaan dengan obat kontrasepsi ini. Hal tersebut dikarenakan dapat mengurangi efektivitas dari obat kontrasepsi tersebut.

Saat kita diharuskan untuk mengkonsumsi antibiotik, gunakan alat kontrasepsi lainnya. Kita juga bisa konsultasikan terlebih dahulu terkait hal ini kepada dokter yang menangani.


2. Suplemen zat besi dan juga suplemen teh hijau

Jika kita memiliki anemia dan diharuskan mengkonsumsi zat besi, kita tidak bisa meminumnya bersamaan dengan suplemen teh hijau. Hal ini dikarenakan teh hijau dapat menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh.

Zat besi sendiri dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi sel darah merah atau hemoglobin. Biasanya penderita anemia akan diberikan suplemen zat besi ini.

Sedangkan teh hijau sendiri memiliki manfaat untuk meningkatkan kesehatan kulit. Di pasaran, teh hijau sudah banyak disajikan dalam berbagai bentuk. Salah satunya yaitu teh hijau yang berbentuk pil atau suplemen.


3. Antidepresan dan pereda nyeri

Orang yang menderita depresi atau gangguan kesehatan mental seringkali mengkonsumsi obat antidepresan. Namun, ternyata obat antidepresan ini tidak dapat dikonsumsi secara bersamaan dengan obat pereda nyeri yang tergolong jenis antiinflamasi non-steroid. Gabungan dari kedua obat tersebut merupakan kombinasi yang berbahaya.

Mengonsumsi kedua obat tersebut secara bersamaan akan meningkatkan risiko terjadinya pendarahan gastrointestinal. Pendarahan ini sendiri akan terjadi pada sistem pencernaan kita. Pendarahan tersebut dapat bersifat ringan maupun berat, sampai harus mengancam nyawa kita.

4. Suplemen minyak ikan dengan obat pengencer darah

Suplemen minyak ikan ini mengandung omega-3 di dalamnya yang berfungsi untuk menurunkan peradangan di dalam tubuh. Tidak hanya itu, suplemen ini juga dapat berfungsi sebagai pengencer darah dan mengurangi risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.

Saat suplemen tersebut dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah, akan terjadi peningkatan efek dari pengenceran darah dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya risiko pendarahan parah di dalam tubuh.


5.  Obat asma dengan kafein

Beberapa golongan obat asma seperti agonis beta-2 tidak dapat dikonsumsi secara bersamaan dengan makanan atau minuman yang mengandung kafein. Hal ini dikarenakan obat asma dan kafein sama-sama mengandung stimulan.

Efek stimulan yang berlebihan di dalam tubuh akan berdampak buruk. Dampak buruk ini bisa dengan munculnya perasaan cemas, panik, meningkatnya tekanan darah, jantung yang berdegup kencang, dan lain sebagainya.


6. Zinc dan antibiotik

Antibiotik diperlukan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Ada beberapa jenis antibiotik yang tidak dapat dikonsumsi berbarengan dengan suplemen zinc seperti, penicillamine, tetracycline, dan quinolone. Jika obat tersebut dan suplemen zinc dikonsumsi secara bersamaan, akan menghambat penyerapan obat di dalam tubuh. Kondisi ini membuat antibiotik tidak dapat bekerja dengan maksimal.

Saat akan mengkonsumsi kedua jenis obat ini, sebaiknya kita memberikan jeda kira-kira dua sampai empat jam.


7. Suplemen zat besi dengan kafein

Selain tidak bisa dikonsumsi bersamaan dengan suplemen teh hijau, zat besi juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi berbarengan dengan makanan atau minuman berkafein. Fungsi dari suplemen zat besi bisa saja menurun jika diminum bersamaan dengan kafein.

Kafein dapat menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh. Daripada mengkonsumsinya dengan kafein, konsumsilah zat besi dengan vitamin C. Kegunaan dari Vitamin C ini sendiri yaitu dapat membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh.


8. Melatonin dan obat penenang lain

Melatonin diresepkan apabila kalian memiliki gangguan susah tidur atau insomnia. Mengkonsumsi obat ini dapat membuat kalian menjadi lebih mudah untuk tidur. Sebenarnya, melatonin juga diproduksi secara alami oleh tubuh. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pineal yang berada di otak. Orang yang mengalami gangguan tidur biasanya memiliki masalah pada tingkat produksi melatonin, sehingga diperlukan bantuan berupa suplemen melatonin.

Penggunaan obat melatonin yang dikonsumsi dengan obat penenang dapat menimbulkan kantuk yang luar biasa dan berlebihan. Maka dari itu, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi keduanya secara bersamaan.


9. Alkohol dan obat penenang

Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi alkohol bersamaan dengan obat penenang. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki efek sedasi atau menimbulkan rasa ngantuk. Saat keduanya dikonsumsi berbarengan, maka sensasi kantuk yang timbul tersebut akan terasa berlebihan.

Selain itu, alkohol juga tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat penghilang nyeri seperti opioid dan benzodiazepin (obat gangguan kecemasan). Keduanya dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan mengakibatkan sedasi berlebihan.


10. Alkohol dan antibiotik

Selain tidak dianjurkan dengan obat penenang, alkohol juga tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan antibiotik. Beberapa jenis antibiotik seperti metronidazol dapat menyebabkan muntah, mual, sakit perut dan juga sakit kepala apabila dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.

Itulah beberapa jenis obat-obatan yang tidak dapat digunakan secara bersamaan. Tentunya terdapat beberapa jenis obat lain yang mungkin saja tidak disebutkan di atas. Untuk memastikan hal tersebut, kita sebaiknya mengkonsultasikan hal tersebut ke dokter terlebih dahulu. Hal ini guna mengurangi efek samping yang tidak diinginkan. 



1 Komentar

  1. Nice info mba. Emang musti konsultasi dokter ya biar gak salah konsumsi obat

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke Catatan Yustrini. Silakan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentar yang masuk akan melewati tahap moderasi terlebih dahulu, spam, iklan dan yang mengandung link hidup akan saya hapus.